JAKARTA, Stabilitas.id – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR, pada Rabu (8/6/22), mengatakan bahwa jajarannya tetap menjalankan fungsi pelayanan pada masyarakat dan industri, serta bertanggungjawab penuh dalam mengelola dan menjaga keuangan negara, meskipun berada ditengah resiko terpapar Covid-19.
“Oleh karena itu kita mencoba mengubah cara kerja karena walaupun kita dihadapkan pada tantangan pandemi dengan Covid-19, tugas pelayanan dan tugas tanggung jawab kita untuk mengelola keuangan negara dan pelayanan kepada masyarakat dan industri tidak boleh berhenti,” jelas Menkeu.
Menkeu menyebutkan, pihaknya dapat mengadaptasi pola kerja baru dengan cepat selama masa pandemi, yang justru menjadi kesempatan untuk mengubah cara kerja menjadi berbasis output dan hasil yang maksimal dengan memanfaatkan teknologi digital.
“Begitu pandemi itu, kita dipaksa berubah hanya dalam waktu beberapa hari untuk masuk ke dalam perubahan cara kerja kita, dari mulai hybrid working, activity based workplace, co-working space, satelite office, itu kita bangun sehingga fungsi-fungsi Kementerian Keuangan tidak terdisrupsi meskipun cara kerjanya berbeda namun result dan outputnya tetap,” jelasnya.
Dari 33 unit kerja di tahun 2020 yang menggunakan activity based workplace, di tahun berikutnya meningkat menjadi 84 unit. Sementara untuk tahun 2023 mendatang diperkirakan akan meningkat menjadi 231 unit, dan meningkat lagi 178 unit di tahun 2024.
“Co-working space kita sudah bangun 2 unit kerja (tahun 2020), sekarang sudah meningkat ke 21 unit kerja (tahun 2021. Kita meng-establish satelite office yang bisa dipakai oleh unit eselon I mana saja, tahap 1 (1 unit) dilakukan tahun 2020 dan 3 unit dibangun di tahun 2021,” lanjut Menkeu.
Saat ini, Kemenkeu sudah menggunakan digitalisasi mulai dari naskah dinas, presensi pegawai, aplikasi untuk pengisian tugas/pekerjaan, serta penggunaan email dan drive Kemenkeu. Itu semua ada dalam aplikasi office automation Kementerian Keuangan.
“Nah ini adalah yang kita lakukan sehingga sebetulnya produktivitas meningkat namun cost-nya bisa terjaga karena kita sekarang mengandalkan banyak sekali teknologi, dari mulai rapat, sharing file hingga dalam pembahasan dan cara kerja yang kolaboratif,” lanjut Menkeu.***