JAKARTA, Stabilitas.id — Menindaklanjuti suksesnya penyelenggaraan PaDi UMKM Virtual Expo 2021 Batch 1 pada tanggal 15-22 Februari 2021, Kementerian BUMN dengan dukungan BUMN kembali menyelenggarakan kegiatan serupa. PaDi UMKM Virtual Expo 2021 Batch 2 resmi dibuka pada 6 September dan berlangsung hingga 20 September 2021 yang kali ini diharapkan dapat memberi lebih banyak manfaat dibandingkan sebelumnya.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, pada Batch 2 ini terdapat 295 UMKM yang akan terlibat di PaDi UMKM. UMKM tersebut berada di bawah binaan mitra pengampu non BUMN yang dalam kesempatan ini meliputi Kemenkop UKM, HIPMI, IWAPI, Muhammadiyah, NU, Dekranas, dan Bhayangkari.
Erick memberikan apresiasi kepada seluruh tim mulai dari BUMN, mitra pengampu UMKM, serta para UMKM yang telah membangun dan mengembangkan bersama platform PaDi UMKM secara kontinyu, sehingga acara ini mendapat respon positif dari berbagai stakeholders.
“Pada kesempatan yang baik ini, saya berterima kasih dan menyampaikan apresiasi atas semakin banyaknya UMKM yang bergabung dalam Virtual Expo PaDi UMKM. Pada batch 1 Februari lalu Virtual Expo diikuti oleh 244 UMKM binaan mitra pengampu dan pada batch 2 terjadi peningkatan hingga mencapai 295 UMKM binaan mitra pengampu,” ujar Erick.
Erick menambahkan, hasil kolaborasi BUMN dengan UMKM akan menjadikan UMKM naik kelas dan lebih sejahtera. Oleh karena itu, Virtual Expo PaDi UMKM merupakan program untuk mewujudkan hal tersebut.
Menurutnya, sampai dengan 31 Agustus 2021, total nilai transaksi BUMN dengan UMKM adalah sebesar Rp10,9 triliun yang terdiri dari 142 ribu transaksi dan melibatkan 10.100 UMKM. Hal tersebut menunjukkan kuatnya kolaborasi yang telah dibangun antara BUMN dengan UMKM.
Erick optimis, ajang Virtual Expo PaDi UMKM 2021 Batch 2 yang diikuti UMKM binaan mitra pengampu non BUMN akan menjadi salah satu jalan untuk mengupayakan UMKM naik kelas. Tak hanya itu, program ini juga menjadi pintu bagi BUMN untuk mengenal variansi produk UMKM dan mitra pengampu, sekaligus membuka peluang untuk mendapatkan harga yang baik dengan kualitas produk yang bersaing.
“Ujung dari upaya ini adalah terciptanya kolaborasi dan transaksi belanja BUMN dengan UMKM dari mitra pengampu secara bersama-sama dan berkelanjutan. Bermitra dengan UMKM akan pula meningkatkan penggunaan TKDN yang sudah ditekankan oleh pemerintah dan tentunya sesuai dengan standar dan kualitas yang telah ditetapkan,” tandasnya.