JAKARTA, Stabilitas.id – Kementrian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menyatakan akan terus memperkuat kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah beserta stakeholder lainnya untuk mendampingi, memfasilitasi, dan membina startup secara komprehensif dan berkesinambungan melalui lembaga inkubator.
Hal ini diungkapkan oleh Deputi Bidang Kewirausahaan Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM), Siti Azizah, dalam Forum Group Discussion (FGD) bertema Fasilitasi dan Pembinaan Startup, di Kota Surabaya, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.
“Saya mengajak semua pihak memperkuat kolaborasi dalam membina startup melalui lembaga inkubator,” ungkapnya.
BERITA TERKAIT
Siti Azizah juga mengharapkan adanya solusi terbaik dan cara yang paling optiman dalam pembinaan, pelatihan, pendampingan, dan pengembangan pelaku usaha atau startup yang inovatif, produktif, dan kompetitif. Hal ini juga bertujuan untuk membantu percepatan pemulihan ekonomi nasional.
Berdasarkan data pada laman website StartUp Ranking (yang diakses pada 17 Mei 2022), Indonesia kini berada di urutan kelima di dunia dengan startup terbanyak mencapai jumlah 2.362.
“Hal ini menjadi bukti bahwa Indonesia mampu bersaing dalam menumbuhkan iklim yang kondusif bagi pertumbuhan industri startup,” jelas Siti Azizah.
Azizah mengatakan pemerintah melalui KemenKopUKM saat ini secara konsisten menginisiasi program pembinaan startup berkesinambungan dan komprehensif dari hulu ke hilir.
Penyelenggaraan FGD seperti ini diadakan di berbagai daerah untuk mewadahi aspirasi serta berdiskusi bersama stakeholder lainnya guna mencari formula yang tepat dalam melakukan pembinaan startup oleh lembaga inkubator.
“Dimana setiap daerah pasti memiliki tantangan yang bervariatif bergantung pada kondisi di masing-masing daerah,” kata Siti Azizah.
Di tahun ini Deputi Bidang Kewirausahaan KemenKopUKM akan melakukan FGD di 3 daerah, yaitu Jawa Timur, DI Yogyakarta dan Sumatera Barat. Target fasilitasi start up pada tahun 2022 ini sebanyak 100 start up.***