JAKARTA, Stabilitas.id – Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) bersama Grab Indonesia berkomitmen untuk mempercepat terwujudnya ekosistem digital. Hal ini dilakukan guna mempercepat target 30 juta UMKM onboarding digital dan 500 koperasi modern berbasis digital pada 2024, serta 1 juta UMKM onboarding e-catalog LKPP pada tahun 2022.
Sehubungan dengan itu, Grab mengadakan Roadshow Klinik UMKM Bersama Grab Dalam Masifikasi Gerakan #BerubahDigital, yang diselenggarakan di Kantor Dinas Koperasi dan UKM Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Jumat (20/5/22).
Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menegaskan, kerja sama dengan Grab ini diharapkan sebagai penyedia platform digital, untuk tetap menjadi platform dan tidak mengambil alih bisnis UMKM.
BERITA TERKAIT
“Saya ditugaskan Presiden Jokowi menyiapkan digital ekonomi. Jangan sampai ketika hobi belanja online masyarakat sudah semakin tinggi, semua UMKM digital, justru malah diambil alih oleh platform, penyedia platform sebagai wadah, jangan jadi pelaku juga yang menjual produk,” kata MenKopUKM Teten Masduki dalam pembukaan acara.
Hadir juga mendampingi dalam kegiatan tersebut, Deputi Kewirausahaan KemenKopUKM Siti Azizah, serta dihadiri Sekretaris Daerah DIY Raden Kadarmanta Baskara Aji, President of Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata, dan Enterpreneur/Influencer Keenan Pearce.
Menteri Teten mengatakan, UMKM diharapkan tak lagi berjuang sendiri, melainkan harus bergabung dalam koperasi. Dalam hal ini kata Menteri Teten, Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) KUMKM memberikan pendampingan dan arahan pelaku usaha di daerah.
“Ke depan juga supaya UMKM tak hanya mengambil modal dari bank atau lembaga pembiayaan, tapi juga lewat pasar modal. Tentunya dengan posisi UMKM yang kuat secara bersama-sama,” ungkap Menteri Teten.
Menteri Teten juga melanjutkan, digitalisasi dinilai penting bagi UMKM, sebab saat ini semua aspek telah terhubung secara digital. Bahkan Indonesia memiliki potensi ekonomi digital hingga Rp4.531 triliun pada tahun 2030 sehingga dapat dimanfaatkan sepenuhnya oleh para pelaku KUMKM dan masyarakat Indonesia. Namun ia juga mengingatkan agar potensi besar itu jangan justru diserbu oleh produk luar.
Dirinya juga menegaskan bahwa digitalisasi menjadi target pemerintah, oleh karena itu, pengelolaannya harus terhubung secara digital tidak marketnya, termasuk juga sistem pembayaran, hingga bisnis.
“Target 30 juta sampai 2024, sekarang sudah ada 19 juta UMKM onboarding digital, tinggal 2 tahun lagi bisa mencapai 30 juta. Pasti kita bisa, sisa 11 juta usaha mikro akan kita didampingi untuk masuk digital,” kata Menteri Teten.
Sehubungan dengan itu, President of Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata mengatakan, potensi digital harus digarap dengan baik oleh para pelaku UMKM. Pihaknya berkolaborasi bersama KemenKopUKM untuk menggelar pelatihan bagi mitra pengemudi dan mitra UMKM agar bisa saling mendukung.
“Presidensi G20 Indonesia ini salah satu fokusnya adalah digitalisasi. Kesempatan ini kita jadikan ajang untuk memperlihatkan dunia bahwa UMKM berkontribusi besar terhadap digitalisasi ekonomi di Indonesia,” ucap Ridzki.
Sebelum Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) terkait transformasi digital dan pendataan lengkap koperasi dan UMKM, mengeluarkan komitmen bagi seluruh pemangku kepentingan dalam ekosistem ekonomi digital. Di antaranya ada 7 Sektor Kelompok Strategis/Prioritas untuk disasar dalam upaya percepatan transformasi digital KUMKM yaitu Makanan/Minuman, Fashion, Petani, Pedagang Kaki Lima, Nelayan, Warung, dan Pesantren.
Kemudian 7 prioritas aspek pengembangan transformasi digitalisasi KUMKM, yaitu Digitalisasi Akses Pasar, Digitalisasi Pemantauan Kualitas Produksi, Digitalisasi Keuangan dan Akses Pembiayaan, Digitalisasi Manajemen Organisasi, Digitalisasi Kapasitas Produksi, Digitalisasi Supplier/Pasokan, dan Digitalisasi Distribusi.***