JAKARTA, Stabilitas.id — PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) bekerja sama dengan Bank Pembangunan Daerah Sulselbar untuk menyalurkan modal usaha senilai 100 miliar rupiah yang akan digunakan untuk penembangan pengusaha mikro di wilayah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.
Peresmian kerja sama ini dilakukan secara langsung di kantor Amartha pada hari Kamis (30/9) dengan penandatanganan surat perjanjian kerja sama. Penyaluran modal usaha akan dilakukan menggunakan sistem pola kredit channeling.
Hadi Wenas, Chief Commercial Officer Amartha, menyampaikan kerja sama yang sinergis antara Amartha dan Bank Sulselbar merupakan wujud nyata yang kami berikan untuk mengakselerasi pertumbuhan UMKM di luar pulau Jawa, salah satunya di Sulawesi.
BERITA TERKAIT
“Kami melihat pertumbuhan UMKM di Sulawesi cukup baik dan terbukti lebih stabil di tengah tantangan pandemi. Namun akselerasi pengembangan UMKM ini akan lebih mudah jika dilakukan dengan menggandeng investor perbankan yang sudah berpengalaman di daerahnya seperti Bank Sulselbar,”ujar Wenas.
Sebelumnya, Amartha telah melakukan ekspansi ke pulau Sulawesi sejak tahun 2019, yang tersebar di empat provinsi di Sulawesi, yakni Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat.
Hingga September 2021, penyaluran dana untuk UMKM di Sulawesi sudah mencapai lebih dari 371 miliar rupiah, dan diprediksi dapat menembus 600 miliar rupiah hingga akhir tahun 2021. Potensi UMKM di Sulawesi juga sangat baik untuk dikembangkan, Amartha mengelola lebih dari 140,000 mitra di Sulawesi.
Irmayanti Sulthan, Direktur Operasional & TI Bank Sulselbar menyampaikan, sebagai bank daerah yang senantiasa berupaya untuk membangun potensi daerah di kawasan timur Indonesia, kerja sama dengan fintech seperti Amartha merupakan langkah strategis yang diambil untuk mewujudkan akselerasi digitalisasi UMKM khususnya di daerah Sulawesi.
“Bank Sulselbar memiliki jangkauan nasabah yang luas, sedangkan Amartha memiliki teknologi yang mendukung inklusi keuangan. Inilah kerja sama yang saling menguntungkan, untuk menuju pembangunan kesejahteraan yang merata,”kata Irmayanti.
Perkembangan UMKM di Sulawesi terbukti lebih stabil dan memiliki daya tahan yang cukup baik meskipun tantangan pandemi covid-19 belum usai. Di tahun 2021, wilayah Sulawesi memiliki tingkat keberhasilan bayar terjaga di 99%. Artinya, proporsi kredit macet relatif sangat kecil sehingga UMKM dapat terus berkembang dan maju.
Wenas melanjutkan, kerja sama Bank Sulselbar dengan Amartha diharapkan dapat menjadi percontohan untuk bank lainnya agar memanfaatkan teknologi sebagai instrumen akselerasi ekonomi mikro terutama di pedesaan. Terlebih di masa pandemi seperti saat ini, di mana UMKM merupakan ujung tombak perputaran roda ekonomi nasional untuk dapat bertumbuh.
“Amartha sangat optimis untuk menggarap pangsa pasar di luar pulau Jawa, salah satunya di Sulawesi. Terlebih, dengan adanya kolaborasi bersama Bank Sulselbar, percepatan pertumbuhan UMKM dengan penyediaan akses permodalan lewat teknologi akan lebih mudah untuk terealisasi. Kami percaya di akhir tahun 2021, penyaluran modal untuk area Sulawesi bisa menjangkau hingga 200.000 perempuan pelaku UMKM”, tutup Wenas.