JAKARTA, Stabilitas.id – Kebutuhan pembiayaan korporasi meningkat pada April 2022 yang tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 29,0%, lebih tinggi dari SBT Maret 2022 sebesar 15,6%.
Mengutip siaran pers bank sentral, Sabtu (21/5/2022), perkembangan tersebut didorong oleh meningkatnya permintaan pembiayaan sektor Pertanian, Informasi dan Komunikasi, serta Industri Pengolahan, terutama untuk mendukung aktivitas operasinal, membayar kewajiban jatuh tempi dan mendukung pemulihan domsestik.
Sejalan dengan itu, pada periode yang sama kebutuhan pembiayaan baru oleh rumah tangga juga terindikasi meningkat. Hal ini tercermin dari proporsi responden rumah tangga yang melakukan penambahan pembiayaan melalui utang/kredit pada April 2022 sebesar 10,2% dari total responden, lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya, sebesar 9,2%.
BERITA TERKAIT
Dari sisi perbankan, penyaluran kredit baru pada April 2022 terindikasi tumbuh positif. Hasil survei menunjukkan bahwa Saldo Bersih Tertimbang (SBT) penyaluran kredit baru pada April 2022 sebesar 59,9%, bernilai positif meski lebih rendah dibandingkan SBT bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 87,0%.
Peningkatan Pembiayaan baru sektor korporasi pada April 2022 bersumber dari dana sendiri, yang masih menjadi mayoritas pembiayaan, diikuti oleh pemanfaatan fasilitas kelonggaran tarik, dan penjualan aset tetap non-produktif.
Dari sektor rumah tangga, mayoritas memilih bank umum sebagai sumber utama penambahan pembiayaan, dengan jenis pembiayaan yang diajukan mayoritas berupa Kredit Multi Guna. Faktor utama yang memengaruhi perkiraan meningkatnya penyaluran kredit baru yaitu permintaan pembiayaan dari nasabah, serta prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan.
Penyaluran kredit baru terindikasi tumbuh positif pada seluruh kategori bank dan pada seluruh jenis kredit. Sementara itu, untuk keseluruhan periode triwulan II 2022, penawaran penyaluran kredit baru diprakirakan tumbuh lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya.***