JAKARTA, Stabilitas.id – Dokumen Luaran Pertemuan Tingkat Menteri Forum Negara Pulau dan Kepulauan yang bertujuan sebagai tindak lanjut dari forum tersebut, telah disahkan.
Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Sakti Wahyu Trenggono saat saat memimpin Pertemuan Tingkat Menteri Forum negara Pulau dan Kepulauan (Archipelagic and Island States Forum – AIS Forum) yang dilaksanakan di Bali, pada Selasa (6/12/22).
Menanggapi hal tersebut, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut B. Pandjaitan mengatakan, pelaksanaan kerja sama tersebut tetap berjalan baik selama beberapa tahun terakhir.
“Saya bangga kita sudah menghasilkan kemajuan dan hasil yang konkret. Lebih dari 200 sesi pertukaran pengalaman, pelatihan, dan bantuan teknis. Engagement dengan lebih dari 1000 startups. Serta program riset, beasiswa, dan peningkatan kemampuan yang diberikan untuk lebih dari 300 calon pemimpin bidang kelautan di masa depan,” ungkap Luhut.
Dalam dokumen yang disepakati, terdapat beberapa rencana dalam meningkatkan kolaborasi dengan mitra strategis berupa organisasi internasional lain di tingkat regional dan internsional. Hal tersebut bertujuan sebagai upaya pemulihan pasca-pandemi Coivd-19 dan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan.
Selain itu, disepakati juga perkuatan kerja sama untuk negara-negara pulau dan kepulauan dalam mengelola dan melindungi sumber daya kelautan. Ada juga kesepakatan progresif untuk mengatasi tantangan sosial, lingkungan, dan pembangunan global.
Sebagai informasi, AIS Forum atau Forum Negara Pulau dan Kepulauan itu sendiri adalah platform kerja sama konkret untuk bersama-sama mengatasi tantangan dan permasalahan yang dihadapi khususnya pada sektor pembangunan.
AIS Forum di deklarasikan di Manado, Indonesia pada 2018 dan melibatkan 47 negara pulau dan kepulauan dari seluruh dunia.***