JAKARTA, Stabilitas.id – Bank Sentral Inggris (Bank of England) menaikkan suku bunga akibat dari kenaikan harga komoditas yang melonjak tinggi. Suku bunga acuan naik menjadi 3,5% dari 3% setelah pertemuan Komite Kebijakan Moneter.
Mengutip BBC, Jumat (16/12/2022), kenaikan ini merupakan kenaikan ke sembilan sejak Desember 2021 lalu, dan menjadi yang tertinggi selama 14 tahun belakangan.
Dampak terbesar dari kenaikan ini dirasakan oleh nasabah KPR (Kredit Pemilikan Rumah) karena peningkatan bunga kredit yang lebih tinggi.
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Pemerintah Perumahan di Inggris, sebanyak empat juta keluarga akan mengalami kenaikan bunga KPR di tahun depan. Kenaikan ini membuat nasabah yang menggunakan KPR pelacak akan membayar 49 Poundsterling lebih besar setiap bulannya.
Sedangkan, nasabah yang menggunakan KPR tingkat variable standar akan mengalami kenaikan 31 Poundsterling setiap bulannya.
Kenaikan ini juga mempengahruhi pinjaman dan kartu kredit yang akan dinaikkan harganya sejalan dengan ekspektasi suku bunga yang lebih tinggi di masa depan.***