JAKARTA, Stabilitas.id – Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Maret 2022 mengalami inflasi sebesar 0,66% (mtm), setelah pada bulan sebelumnya tercatat deflasi 0,02% (mtm).
Secara tahunan, inflasi IHK Maret 2022 tercatat 2,64% (yoy), lebih tinggi dibandingkan inflasi pada bulan sebelumnya yang sebesar 2,06% (yoy).
“Inflasi inti pada Maret 2022 tercatat 0,30% (mtm), relatif stabil dibandingkan inflasi Februari 2022 yang sebesar 0,31% (mtm),” ungkap Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, Jumat(1/4/2022).
BERITA TERKAIT
Bank Indonesia mencermati berdasarkan komoditasnya, inflasi inti Maret 2022 terutama disumbang oleh komoditas emas perhiasan dan sewa rumah, seiring pergerakan harga emas global dan peningkatan mobilitas masyarakat.
Secara tahunan, inflasi inti Maret 2022 tercatat 2,37% (yoy), meningkat dibandingkan periode bulan sebelumnya yang sebesar 2,03% (yoy).
BI juga mencatat kelompok volatile food pada Maret 2022 mengalami inflasi 1,99% (mtm), meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat deflasi 1,50% (mtm).
“Secara tahunan, kelompok volatile food mengalami inflasi 3,25% (yoy), meningkat dari bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 1,81% (yoy),” urai Erwin.
Sementara kelompok administered prices pada Maret 2022 mengalami inflasi 0,73% (mtm), meningkat dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya yang tercatat 0,18% (mtm).
BI menilai perkembangan tersebut dipengaruhi oleh inflasi bahan bakar rumah tangga dan bensin seiring penyesuaian harga LPG nonsubsidi dan BBM nonsubsidi.
“Inflasi administered prices juga didorong oleh inflasi angkutan udara seiring meningkatnya mobilitas udara,” urai Erwin.
Secara tahunan, kelompok administered prices mengalami inflasi 3,06% (yoy), meningkat dari inflasi pada bulan sebelumnya yang sebesar 2,34% (yoy).***