JAKARTA, Stabilitas.id – Korea Selatan dan Indonesia telah menjadi mitra selama 50 tahun, khususnya dalam bidang diplomatik, ekonomi, dan industri pengolahan.
Dalam rangka memperkuat kerja sama antara kedua negara, beberapa waktu lalu Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Korea National Ppuri Industry Center (KPIC) dalam bidang pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), perluasan potensi, akses pasar, serta peningkatan investasi dan perdagangan Indonesia-Korea Selatan.
Penandatanganan MoU yang dilakukan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri Kemenperin dengan Korea National Ppuri Industry Center (KPIC) tersebut difasilitasi oleh Direktorat Jenderal Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kemenperin.
BERITA TERKAIT
“MoU tersebut diharapkan akan memperkuat kerja sama sumber daya manusia (SDM) antara Indonesia dan Korea, memperluas potensi, mendorong akses pasar yang lebih luas dan berkesinambungan bagi sektor industri yang terlibat, serta membuka jalan bagi peningkatan investasi dan perdagangan antara kedua belah pihak,” ungkap Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional Kementerian Perindustrian, Eko S.A. Cahyanto di Jakarta, padaSenin (18/9/23).
Dirjen KPAII berharap, MoU tersebut juga akan menjadi tonggak sejarah baru dalam hubungan bilateral antara Indonesia dan Korea. Ppuri technology sendiri merupakan istilah dalam Bahasa Korea untuk menyebut teknologi yang digunakan dalam proses dasar di sektor manufaktur.
Lingkup kerja sama Ppuri Technology meliputi pelatihan/peningkatan kapasitas tenaga kerja industri dan penerapan sertifikasi standar SDM industri di Indonesia. Kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas SDM industri dalam melakukan proses dasar manufaktur, termasuk casting, molds, welding, heat treatment, metal forming, dan surface treatment.
Dalam acara penandatanganan MoU, Kepala BPSDMI Kemenperin Masrokhan menyampaikan bahwa jumlah kebutuhan tenaga kerja industri kompeten sekitar 682.000 orang setiap tahun.
“Kami menyambut baik dan berterima kasih dengan bertambahnya KPIC menjadi stakeholder yang turut mendukung Pembangunan SDM industri dan mempererat hubungan Indonesia-Korea Selatan,” lanjutnya.
Sementara itu, Chief Executive Director KPIC, Kim Hyun-jung menyatakan keyakinannya bahwa kerja sama ini akan secara signifikan meningkatkan daya saing sektor manufaktur di Indonesia, serta mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Menurutnya, Indonesia menjadi negara target proyek global pertama KPIC dengan fokus pada pembinaan SDM dalam industri dasar di Indonesia. Ia berharap kolaborasi ini akan menghasilkan hasil yang positif dan produktif bagi industri utama kedua negara.
Kedua belah pihak menegaskan bahwa penandatanganan MoU Kerja Sama Ppuri Technology serta diselenggarakannya “Korea-Indonesia Ppuri Industry Technology Seminar” menjadi langkah penting dalam memperkuat kolaborasi dan memfasilitasi pertukaran pengetahuan di sektor industri antara kedua negara.***