JAKARTA, Stabilitas.id – Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) mengungkapkan bahwa tingkat imunitas yang dimiliki masyarakat terhadap Covid-19 masih sangat tinggi.
Hal tersebut Kepala BKPK Kementerian Kesehatan, Syarifah Liza Munira dalam konferensi pers yang dilangsungkan pada Jumat (17/3/23).
“Proporsi penduduk yang memiliki kadar imunitas SARS COV-2 masih tinggi di Januari 2023. Angkanya sebesar 99 persen dari proporsi masyarakat. Pada Juli 2022, sekitar 98,5 persen. Jadi lebih tinggi (meningkat),” ungkap Liza.
Selain itu, Liza juga menungkapkan, hasil survei serologi SARS COV-2 tingkat nasional juga menemukan adanya peningkatan kadar antibodi sekitar 1,5 kali dibanding hasil survei sebelumnya.
“Yang kedua adalah kadar antibodinya. Ada peningkatan sebesar 1,5 kali. Waktu Juli 2022 itu sebesar 2.095, sedangkan di Januari 2023 ini kita melihat adanya peningkatan menjadi 3.207,” jelas Liza.
Disisi lain, pemerintah tetap menjaga kewaspadaan dengan memberikan vaksiansi booster dosis kedua kepada masyarakat diatas 18 tahun secara massal.
Hingga kini, selain melanjutkan pemberian vaksi Covid-19 pertama, kedua, dan booster I kepada target penerima yang belum terjangkau, pemerintah juga terus melakukan penambahan regimen vaksin Covid-19, berupa vaksin Indovac, sebagai booster kedua.
Pemberian vaksin dosis booster ke-2 Indovac bagi masyarakat umum dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan atau di pos pelayanan vaksinasi Covid-19.***