JAKARTA, Stabilitas.id – International Monetary Fund (IMF) atau Dana Moneter Internasional memprediksikan inflasi global akan terus berlanjut di tahun 2023.
Di Indonesia, IMF memperkirakan bahwa inflasi akan meningkat hingga 5,5% pada tahun depan.
IMF menyatakan bahwa inflasi di Indonesia mencapai 4,6% pada tahun ini, lebih terkendali dibandingkan dengan inflasi global yang mencapai 8,8%.
Namun, inflasi Indonesia tahun depan diperkirakan akan meningkat dibandingkan inflasi global yang menurun mencapai 6,5%.
Prediksi ini dikutip dari laporan terbaru IMF dengan judul World Economic Outlook: Countering the Cost-of-Living Crisis, pada Rabu (12/10/22). Bahkan, laju inflasi negara berkembang akan meningkat hingga 9,9% di 2022 dan 8,3% di 2023.
“Untuk pasar negara berkembang dan ekonomi berkembang, inflasi diperkirakan meingkat dari 5,9% pada 2021 menjadi 9,9% pada 2022,” tertulis dalam laporan.
IMF juga memperkirakan lonjakan inflasi terjadi di negara-negara maju yakni 7,2% di 2022 dan 4,4% di 2023. Proyeksi tersebut naik sebesar 0,6 poin persentase dan 1,1 poin persentase pada 2022 dan 2023 dari perkiraan awal Juli 2022 lalu.
Selain itu, limpahan kebijakan moneter negara maju juga mempengaruhi tingginya inflasi tahun ini. IMF menyarankan bank sentral di negara berkembang untuk lebih hati-hati dalam meredam inflasi.
Kebijakan moneter, dalam hal ini suku bunga, tidak boleh terlalu ketat atau longgar. Sebab, kesalahan sedikit saja pada kebijakan moneter justru bisa membuat laju inflasi sulit dikendalikan.
“Mengingat proyeksi yang tidak pasti, beberapa bulan mendatang kemungkinan akan menguji keberanian bank sentral dalam meredam inflasi,” dikutip dari laporan tersebut.***