JAKARTA, Stabilitas.id – Pemerintah Ghana alami kebangkrutan setelah terjerat utang luar negeri, dan telah meminta International Monetary Fund (IMF) untuk penyelamatan keuangan ke-17 sejak 1957.
Ghana telah berulang kali meminta bantuan IMF untuk mengatasi krisis ekonomi dan defisit anggaran, tetapi langkah ini sering kali hanya memberikan solusi jangka pendek dan tidak menyelesaikan masalah yang mendasarinya.
Dilansir dari New York Times, utang Ghana telah menyebabkan kesulitan bagi rakyat, yang telah menderita inflasi tinggi, pengangguran, dan pemotongan layanan publik.
IMF telah menuntut reformasi struktural yang ketat sebagai syarat untuk memberikan bantuan, namun sering kali merugikan rakyat Ghana. Jika Ghana tidak dapat menemukan solusi yang berkelanjutan, negara tersebut akan terus terperangkap dalam jerat utang yang berbahaya.
Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil Ghana untuk menghentikan jerat utang ini:
- Melakukan reformasi fiskal yang komprehensif untuk mengurangi pengeluaran dan meningkatkan pendapatan.
- Diversifikasi ekonomi untuk mengurangi ketergantungan pada ekspor komoditas.
- Meningkatkan investasi di sektor-sektor yang memiliki potensi pertumbuhan tinggi, seperti pertanian, manufaktur, dan pariwisata.
- Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pemerintah.
Ghana memiliki sumber daya yang besar dan rakyat yang pekerja keras. Jika Ghana dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengatasi masalah ekonominya, negara tersebut dapat keluar dari jerat utang dan membangun masa depan yang lebih baik bagi rakyatnya.***