JAKARTA, Stabilitas– PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan untuk Tahun Buku 2018. RUPS tersebut memutuskan untuk menyetujui pembagian deviden kepada pemegang saham sebesar 25 persen atau Rp3.75 triliun dari laba bersih perseroan selama tahun 2018.
“Khusus dividen bagian Pemerintah atas kepemilikan 60 persen saham akan disetorkan ke rekening Kas Negara. Direksi Perseroan, dengan hak substitusi, akan menetapkan jadwal dan tata cara pembagian dividen tahun buku 2018 sesuai dengan ketentuan yang berlaku,”ungkap Direktur utama BNI Achmad Baiquni seusai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan di Gedung BNI, Jakarta, Selasa (14/5/2019).
Baiquni menambahkan, sebesar 75 persen dari Laba Bersih atau Rp11,26 triliun akan digunakan sebagai Saldo Laba Ditahan. Laba ditahan kemudian akan digunakan sebagai tambahan modal dalam mendukung ekspansi kredit tahun 2019.
“Strategi ini adalah langkah BNI untuk mempertahankan CAR ranpa mengurangi ekspansi kredit,”imbuhnya.
BNI melaporkan, selama tahun 2018 perseroan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp15,02 triliun atau meningkat sebesar 10,3 persen secara year–on-year (yoy).
“Perseroan juga berhasil menyalurkan kredit hingga Rp 512 triliun sepanjang 2018 atau meningkat 16,2 persen dari 2017 yang hanya sebesar Rp441 triliun,”pungkas Baiquni. (Is)