JAKARTA, Stabilitas.id – Fjord Trends melaporkan bahwa telah terjadi perubahan kolektif dalam hubungan masyarakat dengan cara mereka bekerja, mengonsumsi, teknologi, dan lingkungan. Sehingga, pelaku usaha perlu memikirkan ulang apa nilai dan relevansi mereka, tidak hanya terhadap konsumen tetapi juga bagi pegawai, dan masyarakat.
“Seiring dengan berubahnya hubungan manusia dengan berbagai hal, para pelaku usaha juga perlu menyadari bahwa mereka memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan mereka melakukan praktik baik demi bumi. Pelaku usaha juga perlu berkembang dengan cara yang lebih berkelanjutan bagi bumi, bisnis, dan masyarakat. Kuncinya terletak pada pemahaman yang mendalam tentang dampak dari perubahan hubungan yang telah kami rangkum dan aspirasi yang terjadi di masyarakat. Pemahaman ini diperlukan sebagai dasar pembuatan strategi bisnis yang mampu untuk menjaga relevansi usaha dan mendorong pertumbuhan.” ujar David Droga, CEO and Creative Chairman of Accenture Interactive.
Lima poin perilaku dan tren manusia yang dinilai akan memengaruhi masyarakat, budaya, dan bisnis menurut Laporan Fjord Trends 2022 adalah;
BERITA TERKAIT
- Apa adanya (Come as you are): Semakin tingginya persepsi diri (sense of agency) membuat individu mempertanyakan dan mempengaruhi cara mereka bekerja, berhubungan sosial, dan pola konsumsi.
- Kesadaran konsumsi (The end of abundance thinking?): Kelangkaan bahan pokok atau meningkatnya pengeluaran selama pandemi yang dibarengi dengan berkurangnya pemasukan akan menggeser pola pikir masyarakat terhadap konsumsi.
- Ruang yang baru (The next frontier): Metaverse dipercaya akan menjadi ruang baru, di mana platform ini akan menggabungkan berbagai informasi, antarmuka, dan ruang berinteraksi.
- Menumbuhkan kepercayaan (This much is true): Semakin banyak konsumen yang menginginkan jawaban atau kebutuhan mereka dapat diperoleh melalui satu sentuhan tombol atau percakapan singkat.
- Kepedulian dalam usaha (Handle with care): Konsumen kini makin sadar dan peduli dengan diri mereka sendiri atau orang lain. Tak hanya itu pandemi juga mendorong tumbuhnya berbagai macam kanal untuk mendapatkan perawatan baik secara fisik maupun digital.
“Sebagai pelaku usaha, kita perlu menyadari bahwa kita perlu merespons perubahan kolektif tersebut dan tidak meremehkannya, kita perlu menganggap ini sebagai sebuah peluang untuk membangun hal-hal yang positif. Terutama untuk mendorong kehidupan yang baik bagi manusia, masyarakat, dan bumi” ucap Mark Curtis, Head of Global Innovation and Thought Leadership Accenture Interactive.
Laporan Fjord Trends juga menyebutkan bahwa selain nilai dan relevansi, pelaku usaha juga perlu memikirkan kembali pendekatan mereka terhadap desain, inovasi, dan pertumbuhan bisnis. Hal ini adalah dampak dari faktor internal, seperti perubahan dan pola pikir para pekerja, atau faktor eksternal seperti terganggunya rantai bahan baku. Di luar itu perkembangan teknologi seperti munculnya Metaverse yang memungkinkan interaksi virtual yang lebih luas juga mungkin dapat mempengaruhi para pelaku usaha dalam kegiatannya***