Sebelumnya Kathryn Monika Parapak, adalah Brand Manajer beberapa produk Unilever. Namun kini wanita kelahiran Jakarta 25 Mei 1977 ini sudah beralih profesi ke bisnis yang berbeda, yakni perasuransian. Apa sebabnya? “Lebih exciting (menarik), dan challenging (menantang),” jawab lulusan Bachelor of Commerce majoring in Marketing, University of Tasmania, Australia ini singkat.
Ya jabatan baru sebagai Head of Corporate Marketing & Communication PT Avrist Assurance yang diembannya sejak Agustus 2011, dinilainya lebih menantang. Apa pasal? Di industri ini, kreasi dan inovasi lebih dimungkinkan guna memperluas penetrasi. Maklum saja, industri ini diperkirakan masih di level 4 persen terhadap produk domestik bruto, sehingga terbuka ruang yang sangat lebar untuk mendongkrak pertumbuhannya. “Ini bagi saya adalah tantangan yang menarik,” kata Ibu dua anak ini.
Tantangan itulah yang membuat Kathryn memutuskan pindah dari bisnis yang sudah stabil di Unilever. Diakuinya, ketika meski sudah berkarier di Unilever selama 10 tahun, tantangan yang dilalui tidak terlalu ‘menggairahkan” karena Unilever telah memiliki brand yang kuat.
BERITA TERKAIT
“Artinya jika bertahan di Unilever, saya hanya ditantang untuk mempertahankan brand yang sudah ada agar jangan sampai turun, dengan cara menjaga agar produk Unilever tidak kalah menarik dengan produk perusahaan lain,” tukas dia.
Berbeda ketika harus mengembangkan brand asuransi, apalagi dengan usia Avrist yang masih belia dan baru saja meluncurkan lini bisnis baru yakni Avrist General Assurance (asurasi umum) di akhir September 2011 lalu. “Jadi ketika saya bergabung sebagai Head of Corporate Marketing & Communication, saya langsung menangkap adanya sebuah momen dengan tantangan yang menarik, dan sangat basic, yakni bagaimana supaya orang sadar asuransi,” tegas dia.
Lantas strategi apa yang perlu dilakukan? Tentu saja kreativitas dan inovasi, pemasaran dan komunikasi. Sejatinya bagi Kathryn hal-hal tersebut bukan barang baru baginya. Selama 10 tahun bersama Unilever, kerjanya adalah memasarkan produk dengan cara komunikasi yang baik. “Jadi ketika beralih ke bisnis asuransi tentu tempat yang tepat bagi saya untuk mengembangkan diri dan memperluas kemampuan marketing yang saya miliki,” kata lulusan Bachelor of Commerce majoring in Marketing, University of Tasmania, Australia 1999 silam.
Kathryn, sebagaimana wanita karier lainnya yang memiliki banyak keinginan untuk lebih maju dan berkembang, tak pernah meninggalkan kodratnya sebagai perempuan utuh: menjadi istri dan ibu yang baik dan bertanggung jawab. “Di waktu santai atau liburan, saya habiskan untuk mengurus dua anak saya, sesekali berlibur bersama ke luar kota seperti Bali,” papar Kathryn yang mengaku masih melenggangkan hobi bermain basket sejak SMU hingga saat ini. SP/Sandy