JAKARTA, Stabilitas.id – PT Esensi Solusi Buana (ESB) ikut berpartisipasi dalam pameran SIAL Interfood 2022 yang diselenggarakan di JIEXPO Kemayoran, Jakarta, pada tanggal 9-12 November 2022.
Hal ini dilakukan sebagai langkah strategis untuk memperkenalkan ekosistem teknologi ESB yang memungkinkan digitalisasi usaha restoran di skala pasar internasional.
Pameran SIAL Interfood adalah event expo berskala internasional khusus untuk produk dan teknologi di bidang Food and Beverage (F&B) dengan tujuan memberikan peluang bagi perusahaan Indonesia untuk dikenal di pasar internasional, maupun perusahaan asing yang ingin mengembangkan usahanya di Indonesia.
CEO ESB, Gunawan Woe mengatakan, partisipasi ESB dalam pameran internasional ini untuk memberikan eksposur atas keahlian perseroan di bidang F&B restaurant technology.
“Paket komplit untuk teknologi restoran ESB, dengan rangkaian produk meliputi Ordering Systems, Digital POS, Kitchen Display System, ERP system dan juga F&B Supply e-commerce, siap untuk bersaing dengan teknologi restoran dari negara-negara lain dengan harga yang kompetitif,” ungkap Gunawan.
Pada event SIAL Interfood nanti, ESB akan showcasing produk-produk unggulan seperti untuk Point-Of-Sales, akan ada ESB POS dan ESB POS Lite, dimana ESB POS adalah software POS yang khusus diperuntukkan untuk brand-brand yang sudah well-established, dan ESB POS Lite dikembangkan untuk pengusaha-pengusaha UMKM guna mendapatkan kemudahan dalam menjalankan operasional bisnisnya serta memaksimalkan keuntungan.
Dalam kesempatan tersebut, ESB juga akan memperkenalkan ekosistem digital pendukung pendukung restoran dari ESB. Seperti ESB Order, yang merupakan aplikasi untuk pemesanan makanan, yang sudah dilengkapi dengan mode dine-in, pick-up dan delivery beserta fitur multi-payment.
Selanjutnya ada juga, ESB Goods, yang merupakan aplikasi pendukung untuk pemesanan bahan baku dengan supplier terpercaya, dan ESB Core yang juga merupakan aplikasi ERP, untuk memonitor operasional harian hingga laporan penjualan dan perhitungan laba dan rugi suatu restoran.
“Pada pameran ini kami berharap market dapat melihat potensi yang luar biasa dari ESB dalam meningkatkan digitalisasi industri makanan dan minuman,” tutup Gunawan.***