JAKARTA, Stabilitas.id – Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan nilai ekspor Indonesia Maret 2023 yang naik 9,89% atau sebesar US$23,50 miliar dibandingkan dengan periode bulan sebelumnya.
Hal tersebut disampaikan oleh Deputi Bidang Metodologi dan Informasi Statistik BPS, Imam Machdi, dalam konferensi pers, pada Senin (17/4/23).
Ekspor nonmigas pada Maret 2023 naik 9,71% atau sebesar US$22,16 miliar, jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
BERITA TERKAIT
“Sementara itu turun 11,70% jika dibanding ekspor nonmigas Maret 2022. Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari–Maret 2023 mencapai US$67,20 miliar atau naik 1,60% dibanding periode yang sama pada 2022,” ungkap Imam.
Lanjutnya, ekspor nonmigas naik 0,55% atau sebesar US$63,19 miliar. Peningkatan terbesar ekspor nonmigas Maret 2023 terhadap Februari 2023 terjadi pada komoditas bahan bakar mineral sebesar US$568,8 juta (14,29%).
Sedangkan penurunan terbesar terjadi pada lemak dan minyak hewani/nabati sebesar US$260,0 juta (10,53%). Menurut sektor, kata Imam ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari–Maret 2023 turun 5,40% dibanding 2022.
“Begitu juga ekspor hasil pertanian, kehutanan, dan perikanan turun 5,69%, sedangkan ekspor hasil tambang dan lainnya naik 28,10%,” jelas Imam.
Menurut negara tujuan ekspor nonmigas Maret 2023 terbesar adalah ke Tiongkok yaitu US$5,67 miliar, Amerika Serikat US$1,97 miliar, dan Jepang US$1,78 miliar. Kontrobusi ketiganya mencapai 42,51%.
“Sedangkan ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa (27 negara) masing-masing sebesar US$4,09 miliar dan US$1,53 miliar,” kata Imam.***