Klik tombol berikut ini untuk memesan edisi digital Majalah Stabilitas

Edisi 118 April 2016

1
Dilihat
0
Bagikan
1
Dilihat

Dunia selalu bergerak, bahkan ke arah yang tidak pernah disangka-sangka. Masa depan memang sesuatu yang tidak bisa diprediksi. Seperti juga ketika saat ini, takkala perekonomian Indonesia, lambat tapi pasti mulai berada di bawah ‘cengkeraman’ China. Maraknya barang-barang dan juga dana-dana dari Negeri Naga tersebut, menjadi pertanda betapa ekonomi Indonesia tampak tak berdaya di hadapan China. Bahkan kemesraan pemerintahan saat ini dengan China makin menjadi indikator bahwa subordinasi itu kentara.

Sejak 2010, sejatinya perekonomian Indonesia sudah bisa menyadari bahwa ekonomi China tengah merintis untuk makin melebarkan sayapnya terutama ASEAN ketika diberlakukan Perjanjian Perdagangan Bebas China-ASEAN (ASEAN-China Free Trade Agreement/ ACFTA). Mulai saat itu barang-barang China mulai dari peniti hingga mesin modal membanjiri pasar Indonesia karena bea masuknya hanya 0 persen.

Belakangan ini kekhawatiran itu makin menjadi ketika pemerintah Indonesia sangat mesra menggandeng China. Bahkan pinjaman dari Negara Tirai Bambu itu bak aliran air yang tak terbendung pada proyek-proyek infrastruktur.

BERITA TERKAIT

Meski begitu, ada bom waktu yang mengancam perekonomian Indonesia terkait kecenderungan maraknya barang- barang dan juga dana-dana dari China. Saat ini saja di beberapa daerah telah mengeluhkan adanya ribuan pekerja China yang mulai muncul pada proyek-proyek tertentu. Belum lagi dengan makin maraknya barang-barang China.

Nah, Majalah Stabilitas akan membahas mengenai fenomena tersebut di dalam laporan utama. Pada tulisan awal kami akan kupas fenomena merebaknya pengaruh perekonomian China, tidak hanya di Indonesia tapi juga di Amerika dan mungkin di beberapa negara lain. Bagaimana China melakukan strategi menebarkan pengaruh ekonominya ke dunia sejak negara itu mencapai booming ekonomi, menjadi pembahasan yang utama dalam tulisan itu.

Tulisan selanjutnya akan menelaah strategi China dalam mendominasi perekonomian Indonesia dengan memberikan dana-dana pinjaman untuk proyek-proyek besar dan juga dukungan- dukungan ekonomi lainnya. Kemudian dilanjutkan dengan tulisan yang mengupas praktik-praktik kerjasama B2B antara perusahaan Indonesia dengan perusahaan China akhir-akhir ini.

Dalam bagian ini, juga dibahas mulai merebaknya produk otomotif China di pasar Indonesia seperti produk-produk Geely, Chery, Foton, dan FAW. Kami juga akan mengupas ketentuan- ketentuan yang makin melancarkan produk-produk dan jasa-jasa China masuk ke pasar Indonesia, mulai dari ASEAN-China Free Trade Agreement/ ACFTA sampai paket kebijakan X pemerintahan Jokowi.

Dalam edisi ini kami juga akan memulai kembali menghadirkan rubrik riset yang sebelumnya ada namun sempat menghilang. Pada edisi ini riset tersebut mengupas kondisi riil pengaruh ekonomi China pada perekonomian Indonesia. Dalam edisi ini pula kami mengumumkan telah merekrut kontributor luar negeri.

Kami harapkan terobosan-terobosan tersebut akan makin membuat majalah ini memberi inspirasi kepada Anda, pembaca setia kami dalam menjalani bisnis dengan tidak melupakan pengelolaan risiko.

 

Link to PDF

Klik tombol berikut ini untuk memesan edisi digital Majalah Stabilitas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BACA JUGA

Related Posts

TERPOPULER

Terbaru

STABILITAS CHANNEL

TWITTER STABILITAS

situs toto situs toto situs toto https://pafikabupatenrejanglebong.org/ situs toto situs toto bo togel toto togel situs togel

Welcome Back!

Login to your account below

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.