JAKARTA, Stabilitas.id – Bambu memiliki manfaat yang besar baik secara ekologis bagi lingkungan maupun ekonomis bagi masyarakat sekitar.
Diperingati setiap tanggal 26 November sebagai Hari Bambu Nasional, dari sisi ekologi bambu memiliki keunggulan dan dampak positif untuk lingkungan.
Antara lain meningkatkan kualitas penyerapan air, menjadi penyerap karbon (C02) dan memproduksi oksigen (O2), sehingga dapat menjadi solusi dalam upaya mitigasi untuk mengatasi perubahan iklim.
BERITA TERKAIT
Selain itu, bambu mudah ditanam dan memiliki pertumbuhan yang cepat, serta tidak membutuhkan perawatan khusus.
Untuk mendukung upaya pelestarian bambu, sejak 2012 PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) bekerja sama dengan Yayasan Keanekaragaman Hayati (KEHATI) telah menginisiasi program konservasi bambu di berbagai daerah, salah satunya di Bali yang terletak di Gianyar dan Tabanan.
Upaya konservasi bambu sejalan dengan salah satu pilar corporate social responsibility (CSR) CIMB Niaga yaitu pilar iklim dan lingkungan.
Konservasi bambu juga memberikan manfaat secara sosial dan ekonomi bagi masyarakat sekitar. Selain melestarikan bambu, CIMB Niaga memberikan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas para petani sehingga memiliki pemahaman budidaya dan pengolahan produksi pasca panen.
Diharapkan dapat memberikan manfaat secara ekonomi kepada kelompok/mitra tani lokal.
Sejak 2012 hingga kini, total pohon bambu yang telah ditanam CIMB Niaga di berbagai wilayah Indonesia sebanyak 49.400 pohon bambu yang tersebar di Bali, Jawa Barat, Yogyakarta, NTB, dan NTT.
Terbaru, CIMB Niaga juga menyelenggarakan Penanaman Bambu di Lombok bersama KEHATI, pada 24 September 2022.
Head of Digital Banking, Branchless and Partnership CIMB Niaga Lusiana Saleh didampingi peneliti bambu dari Universitas Udayana Dr. Ir. Pande Ketut Diah Kencana, M.S bersama awak media berkesempatan mengunjungi kawasan Kebun Bambu yang berada di Desa Penglipuran, Kecamatan Bangli, Bali, Rabu (30/11/2022).
Tampak suasana hijau nan indah terpancar dari hutan bambu di Desa Wisata peraih Kalpataru ini. Hutan yang dikelola dikelola dan dilindungi desa adat setempat menjadi obyek wisata baru yang menarik di Bali.
Dr. Ir. Pande Ketut Diah Kencana, menjelaskan, dirinya mendapat dukungan dari CIMB Niaga melalui Yayasan KEHATI dalam upaya pelestarian bambu.
“Saya memiliki lebih dari 30 kelompok tani yang bergerak dalam program konservasi bambu dan juga produk turunan dari bahan baku bambu. Ada kerajinan, makanan, dan juga teh. Kami mendapatkan donor dari CIMB Niaga melalui KEHATI.”