JAKARTA, Stabilitas.id – Perkembangan ekonomi syariah dan gaya hidup halal dipandang sebagai salah satu elemen penting dalam pengembangan sumber-sumber pendorong pertumbuhan ekonomi baru dan berkelanjutan.
Hal tersebut diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal, Eko S.A Cahyanto, yang mewakili Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, dalam Kick-off Indonesia Halal Industry Awards (IHYA) 2024, yang berlangsung di Jakarta, pada Senin (26/8/24).
“Hal ini menunjukkan bahwa ke depannya pertumbuhan ekonomi nasional mampu didominasi oleh pertumbuhan ekonomi syariah melalui pertumbuhan industri halal,” ungkap Eko.
Berdasarkan data State of the Global Islamic Economy Report (SGIER) 2023/24, potensi besar ekonomi syariah dan industri halal ditunjukkan oleh peningkatan jumlah pengeluaran konsumen muslim sebesar 9,5%, dari USD2 triliun pada 2021 menjadi USD2,29 triliun pada 2022.
Indonesia sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia, memiliki potensi besar untuk pertumbuhan ekonomi syariah dan industri halal dunia.
Posisi ekonomi syariah Indonesia di kancah global pun terus meningkat. Kenaikan tersebut ditopang oleh tiga indikator, yaitu sektor industri farmasi dan kosmetik halal yang naik dari peringkat delapan ke peringkat lima, sektor industri makanan halal yang menempati peringkat kedua, serta sektor modest fashion yang menempati peringkat ketiga.
Kondisi tersebut berhubungan dengan upaya yang dilakukan Kementerian Perindustrian dalam pemberdayaan industri halal. Kemenperin menyusun kebijakan industri halal, penguatan infrastruktur industri halal, penerapan Sistem Jaminan Produk Halal (SJPH), dan pemberian insentif fiskal dan non-fiskal industri halal.
Secara rutin, Kemenperin menyelenggarakan Indonesia Halal Industry Awards yang pada 2024 ini telah memasuki tahun keempat. Kemenperin menggelar Kick-off IHYA 2024 sebagai bagian dari rangkaian penganugerahan IHYA.
“Harapan kami, jumlah peserta yang mendaftar IHYA 2024 akan kembali bertambah. Kami mengajak para stakeholder terkait mengambil momen ini untuk bersinergi dan berkolaborasi dalam pengembangan dan pemberdayaan industri halal nasional demi mewujudkan cita-cita: Indonesia sebagai Produsen Halal Terkemuka di Dunia,” ungkap Sekjen Kemenperin.
Kepala Pusat Pemberdayaan Industri Halal, Nila Kumalasari memaparkan, penyelenggaraan IHYA 2024, bertujuan untuk memberikan penghargaan kepada para pemangku kepentingan, meliputi para pelaku usaha industri, pakar, kementerian, instansi pemerintah nonkementerian, dan/atau pemerintah daerah, organisasi kemasyarakatan, dan lembaga jasa keuangan, yang telah berperan aktif dan/atau melakukan inovasi terus menerus di bidang penumbuhan, pengembangan, dan pemberdayaan industri halal nasional.
IHYA 2024 akan menganugerahkan penghargaan dalam delapan kategori, yaitu Inovasi Halal Terbaik, Program Sosial Kemasyarakatan Terbaik, Rantai Pasok Halal Terbaik, Industri Kecil Terbaik, Kawasan Industri Halal Terbaik, Ekspansi Ekspor Terbaik, Dukungan Finansial Terbaik, serta Dukungan Program Halal Terbaik. Nila menginformasikan, registrasi peserta IHYA 2024 dibuka hingga batas waktu tanggal 13 September 2024 pukul 23.59 WIB melalui laman ihya.kemenperin.go.id.***