JAKARTA, Stabilitas.id – PT Merdeka Battery Materials (MBMA) telah mendapatkan pernyataan efeketif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melanjutkan proses pencatatan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI).
MBMA menetapkan harga pelaksanaan IPO sebesar Rp 795 per saham. Harga IPO tersebut merupakan level tertinggi dari penawaran saham IPO MBMA yang ditetapkan pada rentang harga Rp 780 – Rp 795 per saham.
MBMA akan menawarkan sebanyak 11 miliar saham baru yang dikeluarkan dari portepel perusahaan atau 10,24% dari total saham perusahaan dan dapat ditingkatkan menjadi maksimal sebanyak 12,1 miliar saham atau 11,14% dari total saham perusahaan pada saat IPO.
Penawaran umum perdana saham akan berlangsung pada 12-14 April 2023 dan berpotensi meraih dana minimum sebesar Rp 8,75 triliun dengan nilai kapitalisasi pasar saham sekitar Rp 85 triliun.
Hal tersebut diungkapkan oleh Presiden Direktur MBMA Devin Ridwan dalam keterangan resminya, pada Rabu (12/4/23).
“Besarnya penawaran saham yang masuk menandakan bahwa investor juga sangat optimistis dengan prospek bisnis hilirisasi tambang nikel dan pengembangan rantai nilai bahan baku Electric Vehicle (EV) battery atau baterai kendaraan bermotor listrik yang dikembangkan oleh MBMA,” ungkap Devin.
Dalam IPO ini MBMA telah menetapkan Penjamin Emisi Efek PT Indo Premier Sekuritas, PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk., PT UBS Sekuritas Indonesia, PT Macquarie Sekuritas Indonesia, PT Sucor Sekuritas, PT Aldiracita Sekuritas Indonesia dan PT Ciptadana Sekuritas Asia.
“Setelah IPO ini, kami berharap eksekusi terhadap rencana bisnis perusahaan dapat berjalan secara maksimal dan tepat waktu didukung dengan penggunaan dana hasil IPO,” tutupnya.***