Klaten – PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) meresmikan 50 unit Gria Merapi di Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Klaten, Jawa Tengah. Peresmian Gria Merapi ini merupakan wujud dari kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) CIMB Niaga bagi korban erupsi di Merapi, sekaligus bentuk pertanggungjawaban CIMB Niaga kepada stakeholder, yang telah memberikan sumbangannya melalui rekening CIMB Niaga Peduli.
Erupsi Merapi yang terjadi di penghujung tahun 2010 telah merusak sebagian besar wilayah Yogyakarta, Magelang, dan sekitarnya. Tak sedikit korban jiwa berjatuhan, termasuk juga dampak ekonominya bagi masyarakat sekitar.
L. Wulan Tumbelaka, Direktur Compliance, Corporate Affairs & Legal CIMB Niaga mengungkapkan, terkait dengan bencana erupsi Merapi, CIMB Niaga telah membuka rekening CIMB Niaga Peduli Merapi dan Mentawai, sejak tanggal 27 Oktober 2010 hingga 31 Desember 2010. “Sebagai rangkaian dari kegiatan CIMB Niaga Peduli paska bencana erupsi Merapi, manajemen CIMB Niaga telah menyalurkan bantuan tanggap darurat, berupa bahan makanan, obat-obatan, susu bayi, keperluan wanita, pengadaan air bersih, hingga hewan kurban yang kami salurkan melalui Al-Azhar Peduli Ummat,” jelas Wulan, Rabu (20/07).
BERITA TERKAIT
Sementara itu, dana yang terkumpul melalui rekening CIMB Niaga Peduli Merapi dan Mentawai, antara lain digunakan untuk pembangunan Gria Merapi. “Untuk pembangunan 50 unit rumah semi permanen ini, kami menggandeng Yayasan Al-Azhar Peduli Ummat, dengan nilai kerjasama Rp560 juta,” kata Wulan.
Gria Merapi merupakan rumah semi permanen berukuran 6×6 (tipe 36) yang dilengkapi dua kamar tidur, satu ruang tamu, kamar mandi, dan dapur. Saat erupsi Merapi tahun lalu, Desa Balerante yang berjarak 8 km dari puncak Merapi, menjadi salah satu desa yang cukup parah terkena sapuan awan panas.
Dalam proses pengerjaan Gria Merapi ini, warga juga turut membantu secara gotong royong, dengan membentuk kelompok yang terdiri dari 10 orang sampai 13 orang. Pelaksanaan gotong royong ini dilakukan secara bergiliran di setiap tahapannya. Tenaga ahli juga telah ditunjuk untuk mendampingi kelompok tersebut sehingga hasil pengerjaan tetap sesuai dengan yang direncanakan. “Dampak positifnya, warga dapat mempelajari teknik pembangunan rumah yang cepat dan ideal, bahkan ada warga yang akhirnya dipekerjakan oleh orang lain untuk membangun rumah,” papar Wulan.
Selain itu, Sunaryo Adhiatmoko Wakil Direktur Al-Azhar Peduli Ummat dan Penanggung Jawab program tersebut menambahkan: “Proses pembangunan Gria Merapi 100% melibatkan warga dan didampingi para relawan yang tak kenal lelah serta memiliki kesabaran dan empati, sehingga pembangunan Gria Merapi dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Tentunya, dukungan CIMB Niaga menjadikan rumah konsep semi permanen tersebut lebih dari layak untuk ditempati para korban erupsi Merapi.”
Wulan berharap, bantuan ini bisa meringankan beban masyarakat Desa Balerante pada khususnya, dan menjadi pemicu semangat mereka, dalam meneruskan kehidupan paska bencana erupsi Merapi, serta menopang perekonomian masyarakat.