JAKARTA, Stabilitas.id – PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga atau “Bank”; IDX: BNGA), pada Rabu (27/7/22), melaporkan perolehan laba sebelum pajak konsolidasi (unaudited) sebesar Rp3,3 triliun pada semester pertama tahun 2022 naik sebesar 17,8% (YoY), dan menghasilkan earnings per share Rp101,65.
Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan mengatakan, kinerja positif didorong oleh pertumbuhan kredit/pembiayaan yang kuat, peningkatan pada pendapatan fee, pengelolaan biaya yang baik, dan pembentukan cadangan kredit yang lebih rendah.
“Perolehan kinerja ini meningkatkan kepercayaan diri kami untuk mencapai target tahun 2022,” kata Lani melalui siaran pers, Rabu (27/7/2022).
BERITA TERKAIT
Rasio lain seperti Capital adequacy ratio (CAR) dan loan to deposit ratio (LDR) CIMB Niaga masing-masing sebesar 21,1% dan 80,9% per 30 Juni 2022.
Total aset CIMB Niaga per 30 Juni 2022 sebesar Rp311,0 triliun, semakin memperkuat posisi CIMB Niaga sebagai bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia dari sisi total aset.
Total Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp232,0 triliun dengan rasio CASA meningkat menjadi 65,7%. Adapun Giro dan Tabungan mengalami pertumbuhan masing-masing sebesar 16,9% YoY dan 7,7% YoY, sejalan dengan komitmen berkelanjutan Perseroan untuk membangun hubungan yang lebih erat dengan para nasabah sekaligus meningkatkan pengalaman nasabah dalam memanfaatkan layanan digital CIMB Niaga.
“Kami terus berinovasi untuk pengembangan digital customer experience dengan mengintegrasikan berbagai produk dan layanan ke dalam Super App OCTO Mobile. Kami baru saja meluncurkan Kartu Kredit Digital OCTO Card berkolaborasi dengan tiga principal yaitu PT JCB International Indonesia, PT Mastercard Indonesia, dan PT Visa Worldwide Indonesia,” tambah Lani.
Jumlah kredit/pembiayaan yang disalurkan sebesar Rp189,7 triliun, terutama berasal dari pertumbuhan pada bisnis Corporate Banking (+15,5% YoY) dan Consumer Banking (+13,8% YoY). Kredit Pemilikan Rumah (“KPR”) bertumbuh sebesar 8,5% YoY. Sementara Kredit Pemilikan Mobil (KPM) meningkat sebesar 51,7% YoY, termasuk kontribusi dari anak perusahaan, PT CIMB Niaga Auto Finance.
Di perbankan Syariah, Unit Usaha Syariah (UUS) CIMB Niaga (CIMB Niaga Syariah) berhasil mempertahankan posisinya sebagai UUS terbesar di Indonesia, dengan total pembiayaan mencapai Rp42,3 triliun dan DPK sebesar Rp36,9 triliun per 30 Juni 2022.
Dari sisi lingkungan kerja, CIMB Niaga telah menerapkan inovasi Hybrid Working Arrangement (HyWork). Pengaturan kerja baru ini memberikan fleksibilitas bagi karyawan untuk work from office (WFO), work from home, dan work from co-working space CIMB Niaga.
“Implementasi HyWork merupakan wujud hybrid working dan happy working, pola kerja baru ini diharapkan bisa meningkatkan produktivitas dan kebahagiaan karyawan dalam bekerja di CIMB Niaga,” kata Lani.***