JAKARTA, Stabilitas – Perkembangan bisnisdalam beberapa tahun terakhir membuat PT Nusantara Card Semesta (NCS) merasa harus segera berbenah diri. Salah satunya adalah dengan menggeser struktur bisnisnya sebagai penyedia jasa pengiriman di Indonesia yang hingga saat ini masih sangat mengandalkan segmen korporat dengan pendekatan kerjasama business to business (B2B) secara bertahap ke segmen ritel.
“Ceruk pasar di sana (segmen ritel) sangat besar dan ke depan potensinya juga sangat menjanjikan, sehingga target kami dalam lima tahun ke depan adalah menggeser dari posisi saat ini 80:20 dengan mayoritas klien B2B menjadi 30:70 dengan sebagian besar kami dapat dari segmen ritel,” ujar Direktur Utama NCS, Reni Sitawati Siregar, di Jakarta, Jumat (6/12).
Salah satu upaya yang bakal ditempuh demi bisa menggeser struktur kontribusi bisnis tersebut, menurut Reni, pihaknya kini tengah berfokus untuk mencari rekanan kerja atau investor besar yang bisa diajak bekerjasama dalam mengembangkan size bisnis perusahaan. Namun, Reni juga sangat berharap agar rekanan yang digandeng nantinya dapat membawa business model baru untuk dikerjakan bersama dan tidak hanya sebatas menempatkan dana investasi tanpa langkah bisnis ke depan yang jelas.
“Saya tidak ingin (investor) yang hanya taruh duit terus diem nungguin setoran return dari kami. Kami mau ada yang dikerjasamakan seperti yang kami lakukan dengan Gojek saat ini. Kalau hanya (menempatkan) dana, ketimbang dari investor lebih baik kami IPO (Initial Public Offering/penawaran umum perdana saham) saja,” tutur Reni.
Terkait opsi untuk IPO itu sendiri, lanjut Reni, pihaknya juga tengah mempersiapkan diri secara serius sebagai salah satu opsi pendanaan yang cukup realistis untuk dijalankan. Namun demikian, Reni menyatakan bahwa rencana itu baru akan dilaksanakannya dalam kurun waktu lima tahun ke depan.
“Yang jelas semua(syarat)nya sedang kami siapkan. Kami juga sudah berbincang dengan salah satu (perusahaan) sekuritas. Financial audit sedang kami kebut. Yang jelas dalam lima tahun ke depan kami ingin IPO. Kapan pastinya, belum bisa kami jawab karena masih menunggu juga dari progress persiapan di internal kami. Tunggu saja,” tegas Reni.