Jakarta – Merayakan HUT ke-70 RI yang bertemakan ‘Ayo Kerja’, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang dikoordinir Kementerian BUMN RI menggelar serangkaian kegiatan di 34 propinsi. Sebagai pembuka serangkaian program bertajuk ‘70 Tahun, BUMN Hadir untuk Negeri’ ini, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) yang bersinergi dengan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) dan bekerjasama dengan TNI dan Green Smile menggelar kegiatan sosial dan peduli lingkungan dengan membersihkan kawasan Muara Angke, Jakarta Utara dari tumpukan sampah yang sudah puluhan tahun menggunung tak terangkut.
Sebanyak 33 truk dan alat berat dikerahkan untuk mengangkut sampah-sampah yang menumpuk tersebut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat selama tiga hari berturut-turut. Ini adalah kado HUT ke-70 RI dari BUMN bagi masyarakat Muara Angke dan sekitarnya yang mulai terbebas dari bau menyengat sampah-sampah tersebut.
Pembersihan sampah tersebut merupakan bagian utama dari program Senyum Hijau Kampoeng Angke yang difokuskan dan dilaksanakan di Muara Angke, Jakarta, mulai hari Sabtu (8 Agustus 2015). Hadir pada kesempatan tersebut Menteri BUMN Rini Soemarno, Direktur Utama BNI Achmad Baiquni, Pembina Green Smile Indonesia Laksamana Madya TNI (Purn) Dadang Irawan, tokoh lingkungan hidup Erna Witoelar, aktivis lingkungan hidup, warga Muara Angke, dan Mahasiswa.
BERITA TERKAIT
Keberadaan sampah di pesisir laut Indonesia, khususnya Jakarta sudah sangat mengkhawatirkan, contohnya di Muara Angke. Sampah-sampah di sekitar Muara Angke sudah berakumulasi menjadi permasalahan kebersihan yang akut. Muara Angke yang tadinya hijau dengan tanaman Manggrove, saat ini kondisinya gersang, intrusi air laut sudah jauh masuk ke lingkungan pemukiman dan berpengaruh negatif bagi penyediaan air bersih. Sampah di Muara Angke juga telah menyebabkan rusaknya tanaman mangrove.
Tujuan kegiatan Senyum Hijau Kampoeng Angke ini adalah untuk mengganti sampah dengan pohon, dari membersihkan dan kemudian mentransformasikan Kampoeng Muara Angke menjadi sebuah perkampungan nelayan yang hijau nan Asri. Green Smile mencoba mengembalikan sejarah Muara Angke yang hijau di masa lalu.
Pembersihan sampah ini dilaksanakan di kawasan sekitar Kampoeng BNI Muara Angke. Achmad Baiquni mengungkapkan bahwa BNI berupaya memberikan kontribusi terhadap program pemerintah dalam mensejahterakan masyarakat nelayan di kawasan pesisir, melalui pemberdayaan usaha Pengolahan Hasil Perikanan Tradisional (PHTP) yang dikembangkan melalui Kampoeng BNI Muara Angke dan memelihara lingkungan hidupnya agar memberikan tempat tinggal yang sehat.
Sejak Kampoeng BNI Muara Angke didirikan pada 19 Oktober 2011, terdapat 60 mitra binaan BNI yang mendapatkan bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Kredit Kemitraan senilai lebih dari Rp 2,3 miliar, dimana seluruh kredit tersebut sudah dilunasi pada tahun 2014. “Dengan upaya tersebut, kami berharap Kampoeng BNI Muara Angke akan menjadi sebuah perkampungan pengolahan ikan asin yang hijau, asri, bersih, dan sehat. Dengan sebuah lingkungan yang lestari, nantinya dapat berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan warga,” ujarnya.
Agar pembersihan sampah itu bertahan lama, Program Senyum Hijau Kampeng Angke juga diisi oleh penanaman dan pembagian 2.500 bibit pohon untuk menghijaukan dan meneduhkan kawasan Muara Angke, Jakarta. Bibit-bibit pohon tersebut terdiri atas 2.000 buah berupa pohon keras seperti trembesi, kalpataru, ketapang laut, dan sengon. Sebanyak 500 pohon lainnya adalah tanaman dalam pot yang dibagikan ke rumah-rumah warga berupa bibit bunga pucuk merah, puring, dan bougenville.
Selain menanam bibit pohon, acara Senyum Hijau Kampoeng Angke juga diwarnai oleh kegiatan pembersihan sampah secara gotong royong. Sampah-sampah tersebut kemudian diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Bantar Gebang, Bekasi dengan menggunakan 33 kendaraan truk selama 3 hari.
Acara juga dimeriahkan oleh Festival Lomba Hias Perahu Nelayan Tradisional yang terinspirasi oleh upacara adat nelayan bernama Nadran, dimana nelayan mengadakan sebuah festival/ lomba kapal hias dalam rangka mensyukuri hasil tangkapan laut. Terdapat 50 Kapal yang mengikuti festival ini.
Acara Senyum Hijau Kampoeng Angke akan diisi juga oleh Paralayang Show dengan mengajak komunitas paramotor untuk meramaikan acara tersebut. Sebanyak 20 paramotor akan mengibarkan pesan pelestarian lingkungan sehingga masyarakat diharapkan sadar akan pentingnya kelestarian lingkungan.
Acara Senyum Hijau Kampoeng Angke ini didukung dan dimeriahkan oleh kelompok Musik Kresipah (menggunakan alat musik dari bahan daur ulang), Nadine Chandra Winata dan Denny Sumargo yang kita ketahui aktif dan concern terhadap isu lingkungan. Selain itu, motivator Poppy Amalya juga turut serta untuk memberikan motivasi dan mendorong para volunteer mengenai pentingnya kesadaran akan lingkungan hijau dan bersih.