JAKARTA, Stabilitas.id – Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Tabungan Negara
(Persero) Tbk (BTN) menyetujui pembagian dividen sebesar 20% atau Rp700,19 miliar dari laba bersih tahun
buku 2023 sebesar Rp3,5 triliun. Sebesar 80% atau sejumlah Rp2,8 triliun akan digunakan sebagai saldo
ditahan untuk pengembangan usaha perseroan. Nilai pembagian dividen tersebut setara dengan Rp49,89 per
lembar saham yang akan dibagikan dalam bentuk dividen kepada pemegang saham, yakni Pemerintah Republik
Indonesia sebesar 60% dan Publik sebesar 40%.
Direktur Utama BTN Nixon L.P. Napitupulu mengatakan, nilai pembagian dividen tahun buku 2023 meningkat
sekitar 15% dari total dividen tahun buku 2022 sekitar Rp609 miliar. Pembagian dividen tahun buku 2023
merupakan komitmen perseroan untuk meningkatkan kontribusi kepada pemerintah, serta upaya perseroan
untuk meningkatkan shareholders value kepada investor.
“Pemberian dividen sebesar 20% tetap akan dapat menjaga rasio permodalan perseroan pada tahun 2024 di
atas persyaratan regulator. Kami berharap dengan pembagian dividen ini para investor makin setia dengan
saham BBTN,” kata Nixon pada Press Conference RUPST Tahun Buku 2023 di Menara BTN, Jakarta, Rabu
(6/3).
Dengan komposisi saham pemerintah sebesar 60%, perseroan akan menyetorkan dividen sebesar Rp420,1
miliar ke Rekening Kas Umum Negara. Dividen untuk tahun buku 2023 dibayarkan secara proporsional kepada
setiap pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada tanggal pencatatan.
Perubahan Susunan Komisaris dan Direksi
Selain penetapan dividen, dalam RUPST BTN juga menyetujui perubahan susunan pengurus Dewan Komisaris BTN yang memberhentikan dengan hormat Alm Ahdi Jumhari Luddin sebagai Komisaris dan M Yusuf Permana sebagai Komisaris. Selanjutnya mengangkat saudara Adi Sulistyowati sebagai Komisaris Independen, serta Bambang Widjanarko sebagai Komisaris.
Dengan demikian, susunan Anggota Dewan Komisaris BTN saat ini adalah sebagai berikut:
• Komisaris Utama : Chandra M Hamzah
• Wakil Komisaris Utama : Iqbal Latanro
• Komisaris Independen : Armand B Arief
• Komisaris Independen : Sentot A Sentausa
• Komisaris Independen : Andin Hadiyanto
• Komisaris : Herry Trisaputra Zuna
• Komisaris : Himawan Arief Sugoto
• Komisaris Independen : Adi Sulistyowati*
• Komisaris : Bambang Widjanarko*
Selanjutnya, RUPST BTN juga menyetujui penambahan satu posisi direksi baru yakni dengan mengangkat Muhammad Iqbal sebagai Direktur SME & Retail Funding.
Sehingga, sususan baru Anggota Dewan Direksi yang telah disetujui RUPST yakni:
• Direktur Utama : Nixon LP Napitupulu
• Wakil Direktur Utama : Oni Febriarto Rahardjo
• Direktur Information Technology : Andi Nirwoto
• Direktur Assets Management : Elisabeth Novie Riswanti
• Direktur Distribution & Institutional Funding : Jasmin
• Direktur Consumer : Hirwandi Gafar
• Direktur Risk Management : Setiyo Wibowo
• Direktur Finance : Nofry Rony Poetra
• Direktur Human Capital, Compliance & Legal : Eko Waluyo
• Direktur Operational & Customer Experience : Hakim Putratama
• Direktur SME & Retail Funding : Muhammad Iqbal*
Nixon menyampaikan, jajaran pengurus baru perseroan akan membuat BTN semakin optimistis dalam
melanjutkan transformasi yang telah berjalan sebelumnya. Hal ini dilakukan dalam rangka pencapaian visi
perseroan untuk menjadi The Best Mortgage Bank in Southeast Asia pada tahun 2025.
Pada tahun 2024, perseroan menargetkan pertumbuhan kredit dan pembiayaan, dana pihak ketiga, serta laba
bersih di sekitar 8%-12% secara yoy. Sedangkan rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) gross
ditargetkan terjaga pada kisaran 3.2% hingga 3%. “Kami optimistis dengan adanya tambahan direksi dan
komisaris baru akan membuat kinerja perseroan semakin cemerlang dalam mewujudkan visi BTN menjadi The
Best Mortgage Bank in Southeast Asia di 2025,” pungkasnya. ***