JAKARTA, Stabilitas — PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk melakukan Penandatanganan Perjanjian Pinjaman Dana Talangan Tanah dengan tiga Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) –anak usaha PT Waskita Toll Road– yakni PT Cimanggis Cibitung Tollways, PT Trans Jabar Tol, dan PT Kresna Kusuma Dyandra Marga. Total nilai pinjaman khusus yang diberikan kepada tiga anak usaha PT Waskita Toll Road ini mencapai Rp. 7,160 Triliun.
Penandatanganan kerjasama untuk dana talangan pembebasan lahan dalam rangka percepatan proyek Infrastruktur tersebut dilakukan oleh Bapak I Made Suka selaku Kepala Divisi BUMN I PT Bank BRI (Persero) Tbk, dengan perwakilan masing-masing tiga badan usaha, yakni Bapak Mokh. Sadali selaku Direktur Utama PT Trans Jabar Tol, Bapak Ridwan Dharma selaku Direktur Utama PT Cimanggis Cibitung Tollways, Bapak A. D Erlangga selaku Direktur Teknik dan Operasi PT Cimanggis Cibitung Tollways, dan Bapak Herwidiakto selaku Direktur Utama PT Kresna Kusuma Dyandra Marga.
Bertempat di Binakarna Ballroom, Hotel Bidakara, Jakarta 31 Mei 2018, hadir dan turut menyaksikan penandatangan kerjasama pinjaman ini antara lain Bapak Kuswiyoto selaku Corporate Banking Director PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, bersama Bapak Y. Ariandi Siregar selaku Direktur Keuangan dan SDM PT Waskita Toll Road.
Dana Talangan Tanah tersebut merupakan pembiayaan untuk pembebasan tanah pada tiga ruas tol diatas dimana nantinya akan diganti dana APBN oleh pemerintah melalui Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN).
Dari total nilai pinjaman Dana Talangan Tanah untuk tiga anak usaha PT Waskita Toll Road yang sebesar Rp. 7,160 Triliun ini akan digunakan untuk Ruas Tol Cimanggis Cibitung sebesar Rp. 3,702 Triliun, Ruas Tol Bogor Ciawi Sukabumi sebesar Rp. 2,078 Triliun, dan Ruas Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu sebesar Rp. 1,380 Triliun.
“Tujuan Dana Talangan Tanah ini sebagai wujud dari upaya mendukung percepatan pembangunan proyek infrastruktur di Indonesia, khususnya jalan tol” jelas Bapak Ariandi.
Untuk diketahui, saat ini progres pembebasan lahan ruas Cimanggis – Cibitung telah mencapai 47,72%, sehingga diharapkan dengan adanya kerjasama ini, dapat mempercepat pembebasan lahan. PT Cimanggis Cibitung Tollways adalah pemegang konsesi ruas Cimanggis – Cibitung dengan panjang 26,3 km yang masuk di dalam ruas JORR 2. Ruas tol ini menghubungkan dua ruas jalan tol besar yang telah lama beroperasi yaitu ruas Jagorawi dan Cikampek, dan juga menghubungkan ruas tol Cijago dan Cilincing. Disamping itu, sebagai pelengkap jaringan Jalan Tol Jabodetabek, Tol Cimanggis – Cibitung diharapkan juga mampu memecah kepadatan dua tol ibu kota, yakni Jalan Tol Jakarta – Cikampek dan Jalan Tol Jagorawi.
PT Waskita Toll Road selaku induk usaha menargetkan ruas tol Cimanggis – Cibitung untuk Seksi 1 dapat selesai pada tahun ini dan secara keseluruhan Seksi 2 pada akhir tahun 2019, diharapkan dengan selesainya konstruksi tol ini dapat memecah kepadatan lalu lintas yang saat ini terjadi di empat daerah ( 2 kabupaten dan 2 kota).
Selanjutnya, PT Trans Jabar Tol adalah pemegang konsesi ruas tol Bogor – Ciawi – Sukabumi (Bocimi) yang memiliki panjang jalan total 54 km. PT Waskita Toll Road menargetkan proyek jalan tol Bocimi untuk ruas Jalan Tol Ciawi – Sukabumi Seksi 1 dengan ruas Ciawi – Cigombong sepanjang 15,35 kilometer dapat mulai beroperasi pada September tahun ini. Untuk lebaran hanya berlaku fungsional. Kemudian sampai ke Cibadak diperkirakan tahun 2020 akan selesai. Sampai dengan Sukabumi Timur ditargetkan selesai di tahun 2021.
Sementara PT Kresna Kusuma Dyandra Marga adalah anak usaha PT Waskita Toll Road pemegang konsesi ruas Bekasi – Cawang – Kampung Melayu (Becakayu) dengan keseluruhan mencapai panjang 16 kilometer. Ruas ini terdiri dari dua seksi yakni seksi 1A yang menyambungkan Cipinang Muara hingga Kampung Melayu dan seksi 2 dari Jakasampurna ke Duren Jaya sepanjang 10,04 kilometer.
Saat ini PT Kresna Kusuma Dyandra Marga tengah fokus untuk mempercepat pembebasan, sehingga dapat menyelesaikan pembangunan seksi IA, yaitu antara Cipinang Muara hingga Kampung Melayu, sehingga dapat beroperasi pada September 2018. Sedangkan seksi II antara Jaka Sampurna hingga Bekasi Barat yang ditargetkan selesai dan mulai beroperasi pada Desember 2018 mendatang. Sebelumnya seksi 1B Cipinang Melayu – Pangkalan Jati dan 1C Pangkalan Jati – Jakasampurna telah resmi beroperasi sejak November 2017.