JAKARTA, Stabilitas.id – Bank BRI, melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) BRI Peduli, menggandeng Yayasan Bakau Manfaat Universal, program BRI Menanam Grow & Green telah berhasil memberdayakan dua Kelompok Tani Hutan (KTH) di Desa Belatungan, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan, Bali.
Kegiatan penanaman sebanyak 6.800 bibit pohon produktif, termasuk 5.100 bibit pohon durian dan 1.700 bibit pohon alpukat, ditanam di lahan yang dikelola oleh KTH Wana Asri dan KTH Giri Lestari. Langkah ini bukan hanya membantu mengatasi masalah lahan kritis, tetapi juga memberikan kontribusi nyata terhadap pelestarian ekosistem. (19/1/23)
Ketua KTH Wana Asri, I Made Sudarma, menjelaskan bahwa kelompok tani tersebut dibentuk pada 2021 dengan 223 anggota dari enam banjar di desa tersebut. Sebelumnya, mereka menanam tanaman produksi seperti kakao dan pisang, yang dianggap merusak lingkungan. Melalui pembinaan dari BRI, KTH Wana Asri beralih ke penanaman 6.800 bibit pohon di area seluas 270 hektare.
BERITA TERKAIT
“Dulunya para petani bekerja merambah hutan dan karena aktivitas yang dilakukan merusak hutan, maka kami kumpulkan dan kami bina dalam wadah kelompok tani,” ujar Made.
Ketua KTH Giri Lestari, I Nyoman Agus Kartikayasa, menambahkan bahwa kelompok tani ini berdiri sejak 2016 dan mengelola area hutan seluas 240 hektare. Pembentukan kelompok tani ini berhasil meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar area hutan.
“Bibit yang kami terima itu akan ditanam dalam waktu 3-5 tahun. Kami juga akan mendapat pembinaan dari BRI mengenai proses penanaman dan pengolahannya untuk menunjang ekonomi masyarakat,” ujarnya.
Kegiatan penanaman pohon di lahan kritis adalah bagian dari upaya BRI dalam mendorong pemulihan dan pelestarian ekosistem yang berkelanjutan. Program ini melibatkan penyusunan desain, penyediaan bibit, penanaman, pemeliharaan, dan pendataan kondisi tanaman selama tiga tahun.
Selain memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan, program ini juga memberikan dampak sosial melalui kegiatan pemberdayaan kelompok tani. Dengan adanya tambahan pendapatan dari hasil panen pohon produktif, program ini diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi anggota kelompok.
“Kami sangat berterima kasih karena sangat terbantu dengan program ini. Kami berharap semua bibit unggul yang diterima bisa dipanen dengan hasil yang nantinya dapat membantu ekonomi masyarakat,” kata Komang, salah satu anggota kelompok tani.
Wakil Direktur Utama BRI, Catur Budi Harto, menegaskan bahwa kegiatan penanaman pohon produktif adalah upaya konkret BRI dalam membantu pemerintah mengurangi dampak buruk dari lahan kritis, seperti banjir, longsor, dan kekeringan, serta berkontribusi dalam pengurangan emisi dan adaptasi perubahan iklim.
“Penanaman pohon produktif juga diharapkan mampu membantu perekonomian masyarakat. Kami juga memastikan bahwa pohon-pohon produktif yang ditanam tersebut mendapat perawatan dan pendampingan sehingga pada akhirnya bisa dipanen dan membantu perekonomian anggota kelompok,” tambah Catur.
Sebagai informasi, BRI Menanam Grow & Green sebelumnya sukses menanam 10.000 bibit mangrove di Kabupaten Bekasi, 2.500 bibit durian di Berau, Kalimantan Timur, 500 tanaman mangrove di Kabupaten Kepulauan Seribu, dan 2.500 bibit pohon di Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, serta melakukan tranplantasi terumbu karang di Pulau Maratua, Kalimantan Timur.
Penulis: Syahrani