JAKARTA, Stabilitas.id – Menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, Bank Rakyat Indonesia (BRI) memberikan peringatan serius terkait dengan modus penipuan digital yang semakin canggih. Salah satu modus baru yang ditemukan adalah penyebaran undangan pemilu dalam bentuk file APK yang berpotensi merugikan masyarakat.
Direktur Jaringan dan Layanan BRI, Andrijanto, menegaskan pentingnya kehati-hatian bagi para nasabah terutama ketika menerima dokumen dengan akhir penamaan .apk yang tidak dikenal, terutama jika mengatasnamakan BRI.
“BRI tidak pernah membuka channel di aplikasi chat. BRI sebagai bank yang sangat concern terhadap segala jenis kejahatan bank senantiasa mengimbau dan mengedukasi nasabah untuk lebih waspada dan mengenali berbagai jenis modus penipuan,” ujarnya pada hari Rabu (07/02/24).
File APK dengan penamaan Undangan Pemilu atau PPS PEMILU 2024 kini marak disebar untuk memancing korban. Ini menjadi ancaman serius karena file tersebut berisi malware yang dapat membahayakan keamanan data pribadi korban.
Dalam upaya meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan masyarakat, BRI menggencarkan kampanye #BilangAjaGak untuk menolak segala modus penipuan di platform digital.
Melalui kampanye ini, BRI berharap awareness dan kewaspadaan masyarakat terhadap modus kejahatan Social Engineering (Soceng) semakin meningkat. Andrijanto menekankan bahwa dengan menjaga kerahasiaan data dan waspada terhadap pesan-pesan yang mencurigakan, masyarakat dapat menghindari berbagai modus penipuan digital.
Berbagai macam modus penipuan digital yang marak antara lain undangan pernikahan digital, pemberitahuan penutupan rekening, pemberitahuan tagihan BPJS, hingga surat pemberitahuan wajib pajak.
Untuk mengantisipasi penipuan dengan modus Soceng, BRI memberikan beberapa tips praktis kepada masyarakat, termasuk waspada terhadap pesan dari nomor tak dikenal yang mencantumkan link/file berbentuk APK, serta tidak asal klik link atau file yang dikirimkan.
Dengan upaya edukasi dan kesadaran yang terus meningkat, diharapkan masyarakat dapat terhindar dari modus penipuan digital yang semakin canggih. BRI pun akan terus mengedukasi dan mengajak seluruh masyarakat untuk selalu waspada dan berhati-hati dalam menghadapi ancaman kejahatan di dunia digital.
Berikut berbagai macam modus penipuan digital yang marak dan berpotensi merugikan masyarakat:
- Undangan pernikahan digital
- Pemberitahuan penutupan rekening
- Pemberitahuan tagihan BPJS
- Foto paket dari kurir
- Surat pemberitahuan wajib pajak
- Surat atau blangko tilang
- Pemberitahuan SPT pajak
- Panitia Pemungutan Suara (PPS) Pemilu
- Undangan Pemilu
Dengan selalu menjaga kerahasiaan data serta tetap berhati-hati dalam menerima pesan, berbagai modus penipuan akan mudah untuk dihindari. BRI pun akan terus mengedukasi serta mengajak seluruh masyarakat untuk selalu waspada akan modus penipuaan.
Adapun cara mengantisipasi penipuan dengan modus Social Engineering (Soceng):
- Waspada saat ada pesan dari nomor tak dikenal mencantumkan link/file berbentuk apk
- Kenali file yang disertai pengumuman/pemberitahuan berupa ancaman dan membuatmu panik
- Tidak asal klik link/file yang dikirimkan
- Jika sudah terklik dan instal file tersebut, cepat matikan koneksi data selular dan WIFI pada perangkat
- Bersihkan data dan cache aplikasi tersebut
- Uninstall aplikasi tersebut
- Ubah username, PIN dan password Mobile Banking termasuk email pribadi
Penulis: Syahrani