JAKARTA, Stabilitas.id – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan melaporkan laju inflasi nasional bulan lalu adalah 0,1% dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/MtM). Ini membuat inflasi tahunan (year-on-year/YoY) menjadi 1,38%.
Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers virtual mengatakan, capaian inflasi pada bulan lalu menurun daripada bulan Januari 2021 yang pada saat itu mengalami inflasi sebesar 0,26% mom atau 1,55% yoy.
Berdasarkan komponennya, perkembangan inflasi Februari 2021 dipengaruhi oleh perlambatan inflasi inti, kelompok administered prices (harga yang diatur pemerintah), dan deflasi kelompok volatile food (harga bergejolak). Inflasi inti Februari 2021 sebesar 0,11 persen (mtm), melambat dari inflasi inti Januari 2021 dan Februari 2020 yang sama-sama mencatatkan tingkat inflasi inti sebesar 0,14 persen (mtm).
BERITA TERKAIT
“Pandemi covid yang melanda dunia menyebabkan inflasi semakin merosot karena kurangnya mobilitas dan roda ekonomi yang bergerak lambat,”ujarnya.
Suhariyanto menyimpulkan bahwa perlambatan inflasi inti Februari 2021 terjadi karena belum meredanya dampak pandemi covid-19 di Indonesia. Hal ini ditunjukkan oleh permintaan domestik yang masih lemah.
“Dari sini kelihatan bahwa dari sisi suplai berbagai bahan makanan sangat terjaga, tetapi dari permintaan masih cenderung lemah. Ini tentunya menjadi tantangan kita semua bagaimana kita memperkuat konsumsi rumah tangga ke depan,” tegas dia.
Adapun pergerakan inflasi inti Februari 2021 terjadi karena adanya kenaikan harga ikan segar yang memberikan andil kepada inflasi sebesar 0,02 persen. Cuaca ekstrem yang terjadi di beberapa wilayah di Indonesia menyebabkan banyak nelayan tidak melaut, walhasil pasokan ikannya menurun dan harga ikan di beberapa daerah mengalami kenaikan.
Selain itu, pergerakan inflasi inti Februari 2021 juga dipengaruhi oleh kenaikan upah asisten rumah tangga yang memberikan andil kepada inflasi sebesar 0,01 persen. Di sisi lain, ada penurunan harga emas yang memberikan andil kepada deflasi sebesar 0,02 persen.
Sementara itu, inflasi kelompok administered prices Februari 2021 sebesar 0,21 persen (mtm). Sedangkan kelompok volatile food pada Februari 2021 terjadi deflasi sebesar 0,01 persen (mtm).