JAKARTA, Stabilitas.id – Startup insurtech terdepan Fuse menyatakan perusahaan asuransi sebagai partner kunci dalam ekosistem asuransi digital.
Saat ini, lebih dari 40 perusahaan asuransi menjalin kerja sama dengan Fuse, dan 8 diantaranya memilih Fuse sebagai satu-satunya insurtech yang diajak bekerja sama. Untuk itu, Fuse memilih 8 perusahaan asuransi ini sebagai partner asuransi kategori Titanium.
Bosowa Asuransi yang merupakan bagian dari Bosowa Corporation, menjadi partner Titanium Fuse paling baru.
BERITA TERKAIT
Hal ini diungkapkan oleh Vice President Fuse, Hendra Lukman, dalam keterangan resminya di Jakarta, pada Kamis (27/10/22).
“Kami sangat yakin kemitraan strategis ini bisa menjadi kerja sama yang kuat dan memberikan banyak manfaat bagi konsumen akhir, mengingat Bosowa Asuransi merupakan salah satu pelopor perusahaan asuransi umum di Indonesia,” ungkap Hendra
Hendra menjelaskan, Fuse menawarkan inovasi teknologi untuk membantu Bosowa Asuransi meningkatkan performa bisnis serta memberikan layanan yang lebih baik kepada nasabah.
“Dengan platform teknologi yang kuat, aman dan scalable, Fuse tak hanya membantu meningkatkan daya tarik, tetapi juga membantu menurunkan rasio klaim secara keseluruhan,” ungkap Hendra.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama Bosowa Asuransi, Janso Silaen mengatakan, kerja sama ini sejalan dengan komitmen Bosowa Asuransi untuk memberikan layanan dan proteksi, serta melakukan inovasi produk secara berkelanjutan melalui pemanfaatan teknologi.
Ia meyakini kanal-kanal distribusi yang dimiliki Fuse bisa menjangkau konsumen akhir yang lebih luas, terutama di kota-kota yang tidak memiliki kantor cabang Bosowa Asuransi.
“Fuse merupakan pelopor insurtech di Indonesia dan kini menjadi insurtech terbesar di Asia Tenggara setelah pada tahun lalu mengumpulkan gross written premium (GWP) lebih dari Rp 1,5 triliun. Faktor-faktor tersebut semakin memberikan kepercayaan diri ekstra bagi Bosowa Asuransi. Selain menghemat biaya investasi teknologi kami, kami berharap bisa mencapai volume bisnis yang cukup besar, terutama untuk penjualan produk asuransi kendaraan dan properti,” tutup Janso.***