JAKARTA, Stabilitas.id – Likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Januari 2024 tumbuh lebih tinggi. Posisi M2 pada Januari 2024 tercatat sebesar Rp8.721,9 triliun atau tumbuh 5,4% (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya 3,5% (yoy).
Perkembangan tersebut didorong oleh pertumbuhan uang beredar sempit (M1) sebesar 4,9% (yoy) dan uang kuasi sebesar 6,1% (yoy).
Komponen M1 dengan pangsa 55,1% dari M2, tumbuh sebesar 4,9% (yoy) pada Januari 2024, setelah tumbuh 2,1% (yoy) pada bulan sebelumnya. Pertumbuhan tersebut disebabkan dari perkembangan Uang Kartal di Luar Bank Umum dan BPR dan Tabungan Rupiah yang dapat ditarik sewaktu-waktu.
Perkembangan M2 pada Januari 2024 terutama dipengaruhi oleh perkembangan penyaluran kredit dan aktiva luar negeri bersih.
Penyaluran kredit[1] pada Januari 2024 tumbuh sebesar 11,5% (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 10,3% (yoy). Aktiva luar negeri bersih tumbuh sebesar 4,8% (yoy), setelah tumbuh sebesar 3,6% (yoy) pada bulan sebelumnya.
Sementara itu, tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat (Pempus) tumbuh sebesar 1,9% (yoy), setelah terkontraksi sebesar 6,5% (yoy) pada Desember 2023.
Perkembangan DPK pada Januari 2024, tercatat Rp8.169,1 triliun atau tumbuh sebesar 5,8% (yoy), meningkat dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 3,8% (yoy). Selain itu, kredit yang disalurkan perbankan tumbuh lebih tinggi.
Penyaluran kredit pada Januari 2024 tercatat sebesar Rp7.009,9 triliun, atau tumbuh 11,5% (yoy), lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 10,3% (yoy).***