JAKARTA, Stabilitas.id – Likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Mei 2023 tercatat sebesar Rp8.332,3 triliun atau tumbuh 6,1% (yoy), lebih tinggi dari pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 5,6% (yoy). Perkembangan tersebut terutama didorong oleh pertumbuhan uang kuasi sebesar 9,9% (yoy), setelah tumbuh 8,6% (yoy) pada bulan sebelumnya.
Pertumbuhan uang kuasi disebabkan dari pertumbuhan simpanan berjangka 7,9% (yoy) pada Mei 2023, setelah tumbuh 4,9% (yoy) pada bulan sebelumnya. Selain itu, giro valas juga bertumbuh 22,6% (yoy) pada bulan laporan. Tabungan lainnya juga tumbuh 4,7% (yoy) pada Mei 2023.
Perkembangan M2 pada Mei 2023 terutama dipengaruhi oleh perkembangan penyaluran kredit yang tumbuh sebesar 9,4% (yoy), meningkat dibandingkan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 8,1% (yoy) sejalan dengan membaiknya perkembangan kredit produktif maupun konsumtif.
Di sisi lain, aktiva luar negeri bersih tumbuh sebesar 9,2% (yoy), setelah bulan sebelumnya tumbuh 11,0% (yoy). Sementara itu, tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat (Pempus) terkontraksi sebesar 19,8% (yoy), setelah terkontraksi sebesar 25,3% (yoy) pada bulan sebelumnya.
Hal tersebut didorong oleh kewajiban system moneter kepada Pempus yang tumbuh sebesar 31,4% (yoy) pada Mei 2023, setelah bulan sebelumnya tumbuh 41,2% (yoy), terutama dalam bentuk simpanan.***