JAKARTA, Stabilitas.id – Bank Indonesia bersama Bank of England (BOE) menggelar BI-BOE ASEAN Central Banks Workshop on Enhanching Real Time Gross Settlement (RTGS), Integrating Cross-Border Payment Systems, and Exploring Central Bank Digital Currencies (CBDC) yang dilaksanakan secara hybrid di Jakarta, pada 8-10 Maret.
Workshop ini menjadi wujud sinergi bank sentral dalam upaya tindak lanjut salah satu agenda prioritas G20 terkait “Sektor Keuangan dan Sistem Pembayaran di Digital Era” yang diturunkan menjadi Priority Economic Deliverables (PED) Keketuaan Indonesia pada ASEAN 2023.
Selain itu, workshop ini juga menjadi salah satu implementasi program kerja sama Structured Bilateral Cooperation (SBC) BI-BOE yang telah berlangsung sejak tahun 2019.
Dalam workshop yang dilakukan selama tiga hari ini, topik yang dibahas meliputi berbagai isu terkini yang terkait dengan sistem pembayaran dan digitalisasi keuangan baik di tataran global maupun regional, mencakup inovasi dan pengembangan RTGS terkini, pengembangan CBDC di beberapa negara, termasuk pemilihan teknologi pendukung CBDC dan CBDC dari sudut pandang kebijakan, serta pembayaran lintas negara.
Turut hadir dalam workshop Rudi B. Hutabarat, Kepala Departemen Internasional, Owen Jenkins, British Ambassador, Victoria Cleland, Executive Director, BOE, dan para pembicara dari BOE, BI dan bank sentral ASEAN5 lainnya yaitu MAS, BOT, BSP, dan BNM, Reserve Bank of India, BIS Innovation Hub London, dan Finmark Trust.***