JAKARTA, Stabilitas.id – Di tahun 2022, Business 20 (B20) Indonesia yang dikoordinasikan oleh Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) menggelar rangkaian pertemuan antar komunitas bisnis global.
Pertemuan tersebut dilakukan dalam rangka membahas isu-isu global melalui upaya kolaboratif di seluruh aspek ekonomi.
Hasil dialog tersebut dipaparkan dan didiskusikan pada pertemuan B20 Summit tanggal 13-14 November 2022 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC).
BERITA TERKAIT
B20 telah membentuk enam task force dan satu action council, yaitu Digitalization Task Force; Energy, Sustainability & Climate Task Force; Finance & Infrastructure Task Force; Future of Work & Education Task Force; Trade & Investment Task Force; Integrity and Compliance Task Force; dan Woman in Business Action Council.
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) turut hadir dan memberikan dukungan penuh melalui partisipasi Direktur BCA Haryanto T Budiman sebagai Chair of Integrity and Compliance Task Force.
Meski demikian, Haryanto menjelaskan, pembahasan pada Integrity and Compliance Task Force kali ini turut mempertimbangkan perkembangan terkini secara global.
“Saat ini investor global tidak hanya menilai laporan dan kinerja keuangan saja untuk memutuskan berinvestasi, tapi juga melihat bagaimana aspek sustainability dari suatu perusahaan,” ungkap Haryanto.
Oleh karena itu, Haryanto mengungkapkan, Integrity and Compliance Task Force telah menghasilkan sejumlah rekomendasi, di antaranya mendorong satu common reporting standard untuk aspek Environmental, Social, and Governance (ESG), collective action untuk mengurangi risiko-risiko integrity yang juga mencakup interaksi business-to-business (B2B) maupun business-to-government (B2G), anti-money laundering dan anti-terrorism financing di era new normal (termasuk kewaspadaan terhadap penggunaan cryptocurrency untuk tindakan criminal), hingga pertahanan terhadap cybercrime yang mencakup isu-isu pishing.
Haryanto juga menegaskan, isu-isu sentral dalam G20 dan B20 terkait digitalisasi, ekonomi yang inklusif, inovatif, kolaboratif, dan berkelanjutan, energi bersih, tata kelola perusahaan yang berintegritas, dan prioritas pada keterwakilan perempuan merupakan isu-isu yang sangat relevan.
“Kami merasa terinspirasi dan yakin bahwa arah serta strategi bisnis BCA telah sesuai dengan spirit global saat ini. Komitmen untuk menyeimbangkan profit, people, dan planet akan terus kami realisasikan dalam langkah-langkah strategis perseroan ke depan,” ungkap Haryanto.***