Dengan posisi rasio CAR Bank NTT berada di level aman yakni 25%, di awak tahun ini Bank NTT melaporkan terus menunjukkan trend pertumbuhan positif baik dari sisi dana maupun kredit.
JAKARTA, Stabilitas.id – Bank NTT mendapat tambahan dana segar berupa suntikan modal dari dua pemegang saham, yakni Pemerintah Kota Kupang senilai Rp 10 miliar, dan Pemerintah Daerah Ngada senilai 6,4 miliar.
Dengan penambahan modal tersebut, maka total modal yang sudah disetorkan Pemkot Kupang sebesar Rp110 miliar. Sementara total penyertaan modal Pemkab Ngada kepada Bank NTT akan bertambah menjadi Rp. 22,4 miliar.
Walikota Kupang, Jefirstson Riwu Kore, secara simbolis atas nama Pemkot Kupang, Selasa (15/3/2022) siang di Aula Garuda Lantai II Balaikota Kupang, menyerahkan dana penyertaan modal daerah kepada Direktur Utama Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho.
BERITA TERKAIT
Sedangkan Bupati Ngada, Paru Andreas atas nama Pemkab Ngada, dan Pimpinan Cabang Bank NTT Lorenso Bere Mau, melakukan Penandatanganan Perjanjian Kerjasama penyertaan modal dalam bentuk aset antara kedua belah pihak, di Aula rumah jabatan bupati Ngada, di Bajawa, Kamis (10/3/2022).
Dirut Bank NTT Alex Riwu Kaho di sela seremoni penyerahan modal tersebut mengucapkan terima kasih kepada Walikota Kupang yang membuktikan komitmennya sebagai pemilik saham, sehingga menyetorkan modal kepada Bank NTT. Tak hanya itu, Alex juga melaporkan di tengah kondisi dunia yang terserang pandemi Covid-19, Bank NTT terus menunjukkan trend pertumbuhan positif. Baik dari sisi dana maupun kredit.
Alex mengungkapkan pertumbuhan laba Bank NTT sangat baik, bahkan sampai dengan 14 Maret 2022, belum mencapai tiga bulan, namun Bank NTT membukukan laba sebesar Rp 98 miliar. Ratio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/ CAR) Bank NTT berada pada level yang sangat sehat yakni saat ini mencapai 25%. “Adapun ketentuannya 8% ditambah sedengan toleransinya 3 % sehingga totalnya 11 %, namun kondisi Bank NTT hari ini memiliki CAR 25%,” urai Alex.
Diakui bahwa Bank NTT sempat kehilangan pendapatan karena restrukturisasi kredit setiap bulan bisa mencapai Rp 40 M, namun karena memiliki CAR yang cukup kuat serta memiliki ekspansi kredit yang cukup agresif akhirnya penundaan pendapatan bisa ditutupi.
Mencermati kinerja Bank NTT, Wali Kota Kupang, Jefirstson Riwu Kore memberi apresiasi yang tinggi kepada Bank NTT yang selalu berkontribusi nyata dalam pembangunan di Kota Kupang. Sebagai pemegang saham dia berharap provitabilitas atau rentabilitas yang didapat juga menjadi gambaran keberhasilan bersama.
“Bisa dibayangkan ketika pandemi dan restrukturisasi kredit yang menjadi sumber pendapatan, namun tetap saja Bank NTT sukses. Ini sesuatu yang sangat luar biasa, ini juga menandakan bahwa langkah-langkah apa yang disampaikan Bank NTT dalam program kerjanya sudah pada track yang benar sehingga prestasi ini bisa tercapai,” ujar Jefri.
Jefri juga melihat digitalisasi Bank NTT saat ini sudah sangat luar biasa dibanding bank-bank lain. Membuka rekening di Bank NTT sudah sangat cepat dengan menggunakan sistem yang ada. Dia mendukung bahwa dengan tuntutan globalisasi, maka pengurus dituntut menghadirkan desain-desain mutakhir dan diakui, sudah ada lonjakan yang sangat luar biasa dari Bank NTT, apalagi belum lama ini telah diluncurkannya NTT Pay.
“Saya punya kebanggaan tersendiri terhadap Bank NTT dan saya yakin bank ini semakin maju dari hari ke hari. Apalagi Rp 98 M di dua bulan pertama. Ini patut diapresiasi,”tambahnya.
Secara terpisah, Bupati Ngada, Paru Andreas di sela-sela penandatanganan PKS, mengharapkan agar dengan adanya PKS tersebut, dapat meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) untuk pertumbuhan ekonomi masyarakat Kabupaten Ngada.
Pimpinan Cabang Bank NTT Bajawa, Lorenso Bere Mau menjelaskan bahwa penyertaan modal Pemkab Ngada berupa dua aset dengan nilai sebesar Rp. 6,4 miliar. Adapun aset berupa tanah yang terletak di Bajawa, sejatinya akan dipakai untuk pembangunan kantor Bank NTT Cabang Bajawa. Hingga saat ini, proses perijinan sementara berjalan dan Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) gedung sedang berproses di Dinas PU dan Dinas Perijinan Satu Atap Kabupaten Ngada.***