JAKARTA, Stabilitas.id – Likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada September 2024 tercatat sebesar Rp9.044,9 triliun atau tumbuh sebesar 7,2% (yoy), relatif stabil dibandingkan pertumbuhan pada bulan sebelumnya.
Perkembangan tersebut didorong oleh pertumbuhan uang beredar sempit (M1) sebesar 6,9% (yoy) dan uang kuasi sebesar 5,3% (yoy). Komponen M1 dengan pangsa 55,2% dari M2, pada September 2024 sebesar Rp4.993,6 triliun atau tumbuh sebesar 6,9% (yoy) relatif stabil dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya.
Perkembangan M1 terutama disebabkan oleh perkembangan uang kartal di luar bank umum dan BPR, serta giro rupiah. Uang kartal yang beredar di masyarakat pada September 2024, sebesar Rp957,2 triliun, atau tumbuh 10,6% (yoy), setelah tumbuh 12,1% (yoy) pada Agustus 2024.
Perkembangan M2 pada September 2024 terutama dipengaruhi oleh perkembangan penyaluran kredit dan tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat (Pempus). Penyaluran kreditpada September 2024 tumbuh sebesar 10,4% (yoy), tetap tinggi dibandingkan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 10,9% (yoy).
Tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat tumbuh sebesar 12,3% (yoy), relatif stabil dibandingkan pertumbuhan pada bulan sebelumnya. Sementara itu, aktiva luar negeri bersih terkontraksi sebesar 0,3% (yoy), setelah pada bulan sebelumnya terkontraksi sebesar 1,1% (yoy).
Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada September 2024 tercatat sebesar Rp8,434,1 triliun, atau tumbuh 6,7% (yoy), relaitf stabil dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya. Berdasarkan golongan nasabah, DPK korporasi tumbuh sebesar 13,5% (yoy), relatif stabil dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya.
Semetaran itu, DPK perorangan tumbuh sebesar 0,6% (yoy) setelah tumbuh 1,0% (yoy) pada Agustus 2024.***