JAKARTA, Stabilitas.id – Bank Indonesia menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai Rupiah, sebagai berikut:
Perkembangan Nilai Tukar 3-7 Juni 2024
Pada akhir hari Kamis, 6 Juni 2024
- Rupiah ditutup pada level (bid) Rp16.255 per dolar AS.
- Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun turun ke 6,896%.
- DXY[1] melemah ke level 104,10.
- Yield UST (US Treasury) Note[2] 10 tahun turun ke level 4,287%.
Pada pagi hari Jumat, 7 Juni 2024
- Rupiah dibuka pada level (bid) Rp16.230 per dolar AS.
- Yield SBN 10 tahun naik ke 6,92%.
Aliran Modal Asing (Minggu I Juni 2024)
- Premi CDS Indonesia 5 tahun per 6 Juni 2024 sebesar 70,50 bps, turun dibandingkan 31 Mei 2024 sebesar 71,18 bps.
- Berdasarkan data transaksi 3 – 6 Juni 2024, nonresiden tercatat beli neto 2,42 triliun terdiri dari beli neto Rp4,53 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), jual neto Rp0,66 triliun di pasar SBN dan jual neto Rp1,45 triliun di pasar saham.
- Selama tahun 2024, berdasarkan data setelmen s.d. 6 Juni 2024 tercatat beli neto sebesar 52,94 triliun. Nonresiden tercatat jual neto Rp36,02 triliun di pasar SBN, jual neto Rp8,01 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp101,34 triliun di SRBI.
Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia.***