JAKARTA, Stabilitas.id – Bank Indonesia menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai Rupiah, sebagai berikut:
Perkembangan Nilai Tukar 12 -16 Februari 2024
Pada akhir hari Kamis, 15 Februari 2024
BERITA TERKAIT
- Rupiah ditutup pada level (bid) Rp15.615 per dolar AS.
- Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun naik ke 6,62%.
- DXY[1] menguat ke level 104,30.
- Yield UST (US Treasury) Note[2] 10 tahun naik ke level 4,230%.
Pada pagi hari Jumat, 16 Februari 2024
- Rupiah dibuka pada level (bid) Rp15.644 per dolar AS.
- Yield SBN 10 tahun stabil di 6,62%.
Aliran Modal Asing (Minggu III Februari 2024)
- Premi CDS Indonesia 5 tahun per 15 Februari 2024 sebesar 70,92 bps, turun dibandingkan 9 Februari 2024 sebesar 72,58 bps.
- Berdasarkan data transaksi 12 – 15 Februari 2024, nonresiden di pasar keuangan domestik tercatat beli neto Rp4,07 triliun terdiri dari jual neto Rp0,98 triliun di pasar SBN, beli neto Rp6,03 triliun di pasar saham, dan jual neto Rp0,98 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
- Selama tahun 2024, berdasarkan data setelmen s.d. 15 Februari 2024, nonresiden jual neto Rp0,68 triliun di pasar SBN, beli neto Rp15,41 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp29,76 triliun di SRBI.
Bank Indonesia memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.***