JAKARTA, Stabilitas.id – Bank IBK Indonesia (IBK Indonesia) berhasil mencatatkan kinerja positif, dengan membukukan laba bersih dengan kenaikan 75% atau sebesar Rp55,7 miliar pada kuartal I 2023.
Kinerja positif juga ditunjukkan melalui pencapaian aset yang naik sebesar 42% secara year-on-year (YOY) yang berdampak positif pada pertumbuhan pendapatan bunga hingga 32%.
Presiden Direktur IBK, Cha Jae Young menyampaikan, pencapaian terbesar IBK Indonesia adalah dapat menormalkan kembali kualitas aset dalam waktu tiga tahun.
“Kami menganggap masalah kesehatan (soundness) sebagai tantangan utama yang harus diselesaikan IBK Indonesia secepat mungkin, dan berkat bantuan kerja keras dari seluruh karyawan dalam waktu 3 tahun kami berhasil menurunkan rasio NPL menjadi kisaran 1%,” ungkapnya.
Pada kuartal I tahun 2023, IBK Indonesia mencatatkan pendapatan bunga naik 31,97% atau sebesar Rp126,3 miliar secara year-on-year (YOY). Manajemen menargetkan IBK Indonesia tahun ini dapat tumbuh sekitar 30% dari sisi pinjaman (kredit) dan deposito.
“Kami berada dalam langkah dan jalur yang tepat dalam mencapai target tersebut” lanjut Cha Jae Young.
Dalam upaya memperkuat daya saing, IBK Indonesia sedang membangun credit rating system dengan mengadopsi sistem analisis kredit korporasi dari IBK Korea, yang bertujuan untuk memperluas cakupan bisnis dan meningkatkan efisiensi kerja.
Dalam mendukung pertumbuhan dan kemajuan digital, IBK Indonesia memberikan layanan pembukaan rekening tanpa tatap muka, E-KYC, QRIS, hingga top up e-money. Jangka panjang IBK Indonesia, berencana memperkenalkan sebagai layanan digital khusus korporasi yang tervalidasi di Korea, seperti cash management sytem dan layanan pembayaran dana korporasi.***