JAKARTA, Stabilitas.id – Dalam semangat bersama untuk memperluas akses penyaluran kredit melalui sinergi dan kolaborasi, PT Bank DKI dan PT BFI Finance Indonesia Tbk melakukan penandatanganan perjanjian kredit sindikasi senilai Rp1,6 triliun pada hari ini.
Dalam sindikasi tersebut, Bank DKI ditunjuk sebagai Mandated Lead Arranger sekaligus sebagai Agen Fasilitas, Agen Jaminan dan Agen Escrow bersama dengan tiga Bank Pembangunan Daerah (BPD) lainnya yakni Bank Jatim, Bank Papua, dan Bank Kalsel.
Penandatanganan Perjanjian Kredit Sindikasi tersebut ditandatangani oleh Herry Djufraini sebagai Direktur Komersial dan Kelembagaan Bank DKI, Sudjono sebagai Direktur Keuangan BFI Finance Indonesia, F. Zendrato sebagai Direktur Utama Bank Papua, Hanawijaya sebagai Direktur Utama Bank Kalsel, dan Mukhlison sebagai Pemimpin Divisi Kredit Komersial Korporasi & Sindikasi Bank Jatim.
BERITA TERKAIT
Penandatanganan perjanjian tersebut juga turut disaksikan oleh Fidri Arnaldy selaku Direktur Utama Bank DKI dan Francis Lay Sioe Ho selaku Direktur Utama PT BFI Finance Indonesia.
Direktur Komersial dan Kelembagaan Bank DKI, Herry Djufraini menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Bank Jatim, Bank Papua, dan Bank Kalsel yang telah berpartisipasi serta atas kepercayaan PT BFI Finance Indonesia kepada Bank DKI yang telah ditunjuk sebagai Mandated Lead Arranger.
“Penyaluran kredit sindikasi ini dapat menjadi salah satu stimulus pertumbuhan ekonomi yang semakin membaik”.
Dengan total penyaluran kredit sebesar Rp1,6 triliun, secara rinci Bank DKI menyalurkan porsi Rp500 miliar, Bank Jatim dan Bank Papua masing-masing Rp400 miliar serta Bank Kalsel Rp300 miliar.
Herry menambahkan, eksistensi BFI Finance Indonesia serta pencapaian kinerjanya yang terus bertumbuh positif tentu patut untuk diapresiasi, terutama di tengah kondisi Indonesia yang saat ini berada pada momentum kebangkitan dan pemulihan ekonomi sebagai dampak terkendalinya pandemi Covid-19.
Sementara itu Presiden Direktur BFI Finance, Francis Lay Sioe Ho, menyampaikan apresiasinya atas dukungan para kreditur yang telah memberikan kepercayaan kepada BFI Finance sebagai mitra bisnis yang tumbuh dan berkembang bersama untuk meningkatkan inklusi keuangan nasional.
“Fasilitas ini akan digunakan untuk mendukung aktivitas pembiayaan di seluruh wilayah di Indonesia dan akan digunakan untuk membantu target pencapaian pertumbuhan pembiayaan perusahaan kami yang diprediksi akan melebihi 25% di akhir 2022 serta diproyeksikan terus bertumbuh di tahun-tahun mendatang,” katanya.
Herry menambahkan, saat ini Bank DKI terus melakukan akselerasi penyaluran kredit, yang tumbuh sebesar 20,15% pada kuartal II 2022 menjadi Rp43,64 triliun dibanding kuartal II 2021 sebesar Rp36,32 triliun.
“Pertumbuhan kredit terjadi pada seluruh segmen, dengan pertumbuhan segmen mikro yang memiliki prosentase pertumbuhan tertinggi sebesar 34,77% pada kuartal II 2022,” ungkap Herry.
Seiring dengan pertumbuhan kinerja, Bank DKI juga menerima sejumlah penghargaan pada tahun 2022 diantaranya Predikat 15 Bank Terbaik Versi Majalah Forbes Indonesia serta menjadi satu satunya BPD dalam penghargaan tersebut.
Juga penghargaan 27th Infobank Awards kategori Special Performance Bank kategori Kelompok Bank Modal Inti (KBMI) 2 dengan Aset Rp50 Triliun Sampai dengan di Bawah Rp100 Triliun, Golden Trophy (Predikat kinerja “Sangat Bagus” Selama 5 Tahun Beruntun dan Predikat kinerja “Sangat Bagus” kategori KBMI 2 (Aset Rp50 Triliun Sampai dengan di Bawah Rp100 Triliun).
Hingga Penghargaan TOP GRC Awards 2022 serta penghargaan lain di bidang sumber daya manusia, teknologi, digital banking, SME Financing, corporate image, hingga penghargaan pada bidang perbankan Syariah.
“Tentunya kita berharap, melalui sinergi BPD dalam kolaborasi penyaluran kredit sindikasi bersama BFI Finance Indonesia ini diharapkan dapat menjadi kontribusi berarti bagi akselerasi pertumbuhan ekonomi kedepannya”, tutup Herry.***