Jakarta – PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) menandatangani perjanjian kerja sama asuransi pembiayaan Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM) Reguler dengan PT Permodalan Nasional Madani (PNM).
Direktur Utama Askrindo Antonius Chandra S Napitupulu mengatakan kemitraan Askrindo dan PNM menetapkan pertanggungan pembiayaan untuk mikro ULaMM. Pembiayaan modal kerja yang diberikan PNM kepada debitur dengan pembiayaan maksimal sebesar Rp300 juta.
BERITA TERKAIT
"Dengan perjanjian kerja sama antara Askrindo dengan PNM diharapkan akan meningkatkan volume pertanggungan di tahun 2013," ujar Chandra dalam perjanjian kerja sam asuransi pembiayaan antara Askrindo dengan PNM Tentang Pertanggungan Pembiayaan Untuk Mikro UlaMM di Gedung Askrindo, Jakarta, Kamis (4/4).
Adapun, penandatanganan perjanjian kerja sama dilaksanakan oleh Direktur Utama Askrindo Antonius Chandra S Napitupulu dengan Direktur Utama PNM Parman Nataatmadja.
Menurut Chandra, Askrindo menargetkan perlindungan penyaluran pembiayaan melalui kerja sama dengan PNM sebesar Rp1,5 triliun pada tahun pertama. "Total target kita (Askrindo) sebesar 3triliun, namun Rp1,5 triliun minimal yang bisa dicover," ujarnya.
Chandra mengatakan Askrindo mencatat laba setelah pajak Rp246,71 miliar di 2012 atau tumbuh 78,31% jika dibandingkan tahun sebelumnya Rp138,36 miliar. Peningkatakan disebabkan efektivitas yang dilakukan manajemen dalam kegiatan pemasaran, analis underwriting, hasil investasi, dan pengendalian biaya usaha. "Ditargetkan laba bersih sebelum pajak sebesar Rp350,30 miliar pada tahun ini atau naik 48% dari Rp247,02 miliar untuk proyeksi 2012," jelasnya.
Untuk penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Askrindo sebesar Rp12,114 miliar dengan jumlah debitur sebanyak 799.123 di 2012. Sedangkan, klaim mencapao Rp271,614 juta. Selain itu, realisasi penjaminan kredit Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Non KUR Rp68,545 miliar.
Sementara ini, Direktur Utama PNM Parman Nataatmadja menuturkan asuransi pembiayaan mikro pada tahap awal ditujukan kepada nasabah di 100 unit baru ULaMM milik PNM. "Dengan adanya tambahan unit baru itu, PNM memiliki total kantor ULaMM sebanyak 577 unit. Sehingga, tidak mungkin hanya dilayani oleh satu perusahaan penjaminan kredit. Karenanya, kita perlu menggandeng Askrindo," ungkapnya.
Ia mengungkapkan kerja sama ini melingkupi pertanggungan atas resiko pembiayaan macet bagi debitur ULaMM. "Kami optimis menyambut berlanjutnya kerja sama ini untuk memberikan dukungan terbaik bagi perkembangan usaha mikro di Indonesia," tambahnya.
Di sisi lain, Parman menjelaskan kerja sama ini juga melingkupi pertanggungan atas terjadinya resiko kegagalan pembayaran kewajiban keuangan dari debitur ULaMMM. "Jangka waktu perjanjian selama tiga tahun," terangnya.
Parman menambahkan PNM membukukan laba bersih sebesar Rp41,579 miliar pada 2012 atau tumbuh 33,5% bila dibandingkan tahun sebelumnya Rp31,136 miliar. Realisasi itu didukung meningkatnya kinerja usaha perseroan yang fokus pada pembiayaan usaha mikro kecil.