JAKARTA, Stabilitas.id – ASEAN memiliki kontribusi yang cukup penting dan prospek menarik dalam arus ekonomi global dan dapat menjadi episentrum pertumbuhan ekonomi dunia.
Hal tersebut diungkapkan oleh Pakar dan peneliti ekonomi Universitas Jember, Adhitya Wardhono, PhD, dalam keterangan resminya, pada Senin (17/4/23).
“Sebelum pandemi, kombinasi gross domestic product (GDP) negara ASEAN mencapai 3,2 triliun dolar AS dan memiliki rata-rata pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi dibandingkan rata-rata dunia, yaitu sebesar 4,6 persen,” ungkap Adhitya.
BERITA TERKAIT
Menurut Adhitya, proyeksi ekonomi ASEAN diprediksikan terus membaik dan kembali kuat dalam taraf 5% pasca pandemic.
“Lebih jauh, kedekatan ekonomi ASEAN dengan China sebagai mitra dagang juga jadi faktor yang patut diperhatikan. Itu jadi unsur penting dalam menyeimbangkan kekuatan dan ketergantungan terhadap ekonomi Amerika Serikat,” jelasnya.
Dalam keketuaan Indonesia kali ini, mengarahkan ekonomi ASEAN dalam mengurangi dampak ketegangan geopolitik yang terjadi antarnegara ASEAN dengan kekuatan-kekuatan ekonomi dunia seperti AS, China, dan India.
Namun, selama ini gesekan-gesekan ekonomi masih sering terjadi dan menyebabkan perbedaan preferensi bilateral nyata dari negara anggota ASEAN.
“Pentingnya Indonesia sebagai keketuaan ASEAN untuk mengeser kembali ke misi dan visi awal ASEAN, menuju kesejahteraan ekonomi bersama,” tutupnya.***