JAKARTA, Stabilitas.id – PT Citra Nusantara Gemilang Tbk (CGAS) telah mencatatkan keberhasilan yang luar biasa dengan IPO yang melebihi ekspektasi, menjadikannya emiten kedua yang mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) di tahun 2024. Dengan predikat perusahaan green energy, CGAS telah memicu antusiasme investor untuk mengoleksi sahamnya, yang diharapkan memberikan kontribusi positif terhadap prinsip berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Selama pelaksanaan IPO pada 2-4 Januari 2024, CGAS berhasil melepas 531.429.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp50 per saham, setara dengan 30 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Harga penawaran umum yang mencapai Rp338 per saham menandai optimisme tinggi Perseroan, dan manajemen CGAS mempercayakan PT Pilarmas Investindo Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi Efek.
“Antusias masyarakat tercermin dari oversubscribed mencapai 93,23 kali lipat dari porsi penjatahan terpusat, dengan dana investor mencapai Rp2,51 triliun,” kata William Siddharta, Direktur Pilarmas Investindo, Senin (8/1/2023).
BERITA TERKAIT
Hal ini mencerminkan tingginya kepercayaan investor terhadap bisnis CGAS di sektor perdagangan dan distribusi gas yang ramah lingkungan.
Bersamaan dengan IPO, CGAS menerbitkan 265.714.500 Waran Seri I dengan rasio 2:1, memberikan daya tarik tambahan bagi pemegang saham. Dengan harga pelaksanaan Rp306 per waran, Perseroan berpotensi mendapatkan dana maksimal Rp81,3 miliar.
Dalam konferensi pers, Andika Purwonugroho, Direktur Utama CGAS, menyampaikan, pencatatan saham di BEI adalah langkah strategis untuk peningkatan kapasitas pendanaan, mempercepat pertumbuhan, dan memperkuat stabilitas keuangan. Dari total dana yang diperoleh, 90 persen akan dialokasikan sebagai belanja modal untuk membangun LNG station di Galian Field Tambun Zone 7 Regional 2, sementara sisanya akan digunakan untuk modal kerja.
Proyeksi pertumbuhan yang luar biasa juga diumumkan, dengan Perseroan memproyeksikan penjualan mencapai Rp1 triliun dalam 5 tahun ke depan, hampir 4 kali lipat dari tahun 2023, dan laba bersih meningkat 10x lipat dibandingkan tahun 2022. Kalkulasi dari Pilarmas Investindo menempatkan penilaian ekuitas CGAS sekitar Rp687.025 miliar dengan menggunakan metodologi DCF.
Andika menekankan bahwa kehadiran CGAS di BEI adalah bagian dari strategi untuk meningkatkan kapasitas pendanaan, ekspansi usaha, dan keterbukaan. “Pengembangan bisnis CGAS sejalan dengan program pemerintah untuk transisi energi menuju gas alam sebagai sumber energi rendah emisi.”
Sebagai langkah selanjutnya, CGAS berencana mengembangkan LNG dan melakukan ekspansi usaha ke beberapa daerah, seperti Grobogan Purwodadi, Majalengka, dan Manyar. Andika menyatakan harapannya, “Dengan pendistribusian lokasi usaha, kami dapat menjangkau dan melayani lebih banyak konsumen dari berbagai segmen.”
Melalui strategi diversifikasi produk, CGAS bertekad menjadi pilihan utama bagi pelanggan yang mencari alternatif gas sebagai sumber energi untuk industri. Dengan jaringan distribusi yang sudah tersebar di Pulau Sumatera dan Jawa, serta implementasi teknologi SCADA, CGAS menawarkan harga kompetitif dan keamanan tinggi dalam distribusi CNG.
Dengan kesuksesan IPO dan proyeksi pertumbuhan yang positif, CGAS tidak hanya mengukir sejarah di BEI tetapi juga memberikan kontribusi berarti dalam mendukung transisi energi menuju masa depan yang lebih berkelanjutan.
Penulis: Syahrani