JAKARTA, Stabilitas.id – Surya Fajar Sekuritas (SFS) menerbitkan laporan riset ekuitas yang merekomendasikan investor ritel untuk membeli saham PT Bank Amar Indonesia Tbk (“AMAR”), dengan target harga Rp460.
Rekomendasi tersebut berasal dari perkembangan positif, terutama dari pertumbuhan nilai atas sinergi antara Amar Bank dan Investree, yang saat ini memiliki 18,4% saham AMAR.
Pada tahun 2016-2021 AMAR merealisasikan CAGR 96% dalam penyaluran pinjaman melalui Tunaiku, dari hanya Rp 73 miliar pada 2016 menjadi Rp 2,1 triliun pada 2021.
Analis SF Sekuritas memperkirakan pendapatan bunga bersih dan laba bersih AMAR tumbuh sebesar 32,2% dan 17,4% CAGR masing-masing pada tahun 2023-2027, berdasarkan CAGR 27,7% dalam penyaluran pinjaman.
Laporan tersebut menyoroti bahwa pada tahun 2023, AMAR diperkirakan akan mencatat laba bersih sebesar Rp 150,9 miliar, didorong oleh peningkatan pendapatan bunga bersih sebesar 49% yoy.
Dalam penilaiannya, laporan tersebut mengeluarkan rekomendasi BELI untuk AMAR dengan target harga Rp 460, menggunakan Model Pertumbuhan Gordon, dengan asumsi biaya ekuitas 10,2%, dan tingkat pertumbuhan normal 9,7%.
Target harga analis SFS sebesar Rp 460 menyiratkan 2023F 2,6x P/B. Saat ini AMAR diperdagangkan pada 2023F 1,5x P/B. Pada tahun 2021, AMAR diperdagangkan pada kisaran penilaian 2,0x P/B. Secara rata-rata, valuasi bank digital pada 2021 mencapai 21,3x.
Menanggapi laporan tersebut, David Wirawan, Executive Vice President Finance Amar Bank, mengatakan, Amar Bank tetap benar-benar fokus untuk mengembangkan platform pinjaman digitalnya, Tunaiku, yang dilengkapi dengan aplikasi bank cerdas khusus seluler berbasis cloud, Senyumku. ***