JAKARTA, Stabilitas.id – Perkembangan teknologi keuangan digital harus sejalan dengan kompetensi sumber daya manusia (SDM) industri jasa keuangan yang mumpuni. Sehingga kehadiran teknologi keuangan memberi dampak optimal bagi inkluasi keuangan dan juga pertumbuhan ekonomi.
Hal ini mendorong Perkumpulan Fintech Indonesia atau AFTECH menjalin kerjasama dengan Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) untuk mewujudkankerja sama peningkatan potensi dan kapasitas SDM di sektor jasa keuangan serta untuk menetapkan upaya atau langkah-langkah peningkatan kompetensi dan kapasitas SDM di sektor jasa keuangan.
Kerjasama AFTECH dan LPPI ditandai oleh Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara keduanya yang dilakukan secara virtual pada Minggu (12/22/2021).
BERITA TERKAIT
Adapun ruang lingkup kerja sama ini meliputi workshop seminar termasuk memanfaatkan fasilitas pendidikan dan pelatihan. Penyusunan dan pengembangan modul kurikulum pendidikan dan pelatihan serta penyediaan dan pengembangan kompetensi dan kapasitas tenaga pengajar dan riset dan pengembangan ilmu di sektor jasa keuangan.
“Semoga kerja sama ini berjalan dengan baik untuk kepentingan dan kemajuan kedua belah pihak,” harap Direktur Utama LPPI, Mirza Adityaswara di sela penandatangan MoU tersebut.
Untuk diketahui, AFTECH merupakan asosiasi yang telah secara resmi ditunjuk oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai Asosiasi Penyelenggara Inovasi Keuangan Digital berdasarkan POJK No.13/2018. Saat ini AFTECH memiliki lebih dari 350 anggota, yang terdiri dari perusahaan fintech, institusi keuangan, mitra riset, dan mitra teknologii.
Sementara LPPI memiliki sejarah panjang dalam memberikan pelatihan dan konsultansi pada industri perbankan di Indonesia. Sebagai lembaga yang menopang keberhasilan pengembangan SDM di industri keuangan sejak 1958, LPPI juga melakukan serangkaian transformasi seiring dengan tuntutan zaman.
Pada awal tahun 2020, LPPI juga telah menjalin kerja sama dengan PT. Duta Digital Informatika atau DUGI, perusahaan yang berafiliasi dengan Google dalam mengembangkan usaha dan layanan berbasis solusi cloud.***
Sebagai industri baru, kompetensi SDM perlu dilengkapii sehingga terjadi keseimbangan tatakelola-inovasi secara optimal