JAKARTA, Stabilitas.id – Adhi Karya (ADHI) mendapatkan kepercayaan untuk membangun prasarana perkeretaapian di Filipina, bersama dengan PT PP (Persero) menandatangani dua kontrak kerja proyek prasarana perkeretaapian di Filipina, yaitu yakni Malolos to Clark Railway Project (Blumentritt Extension) CP S-01 dan South Commuter Railway Project CP S-03C.
Penandatanganan dilakukan di Istana Malacanan, Manila yang disaksikan langsung oleh Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. Pelaksanaan penandatanganan dilakukan oleh Menteri Transportasi Filipina, Jaimee Bautista, bersama perwakilan kontraktor, General Manajer Departemen Perkeretaapian ADHI, Isman Widodo.
Direktur Utama ADHI, Entus Asnawi Mukhson, berkesempatan memberikan pidato sambutan sebagai perwakilan ADHI-PTPP JV.
“ADHI bersama PTPP akan memberikan kinerja terbaik melalui kompetensi yang dimiliki, guna memberikan hasil yang sesuai dengan rencana yang ditetapkan,” ungkap Entus Asnawi.
Sebelumnya Kementerian Transportasi Filipina telah menetapkan kemenangan atas dua contract package (CP) kepada ADHI-PTPP JV yaitu CP S-01 dan CP S-03. Untuk CP S-01 memiliki lingkup berupa perpanjangan jalur utara NSCR untuk ruas Malolos-Clark mencapai 1,2 kilometer dengan satu stasiun sedangkan CP S-03 sepanjang 5,8 km jalur kereta dengan pembangunan dua stasiun di dalamnya.
ADHI meyakini proyek ini akan memberikan pengalaman dan pelajaran yang besar untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas ADHI dalam konstruksi perkeretaapian skala regional.
Entus mengungkapkan, kerja sama ini menjadi pengakuan bagi ADHI dalam pembangunan infrastrukut. Sebagai BUMN Karya dengan amanah menjadi champion of railways, ADHI akan terus melakukan pengembangan kompetensi yang dimiliki.
“Kami terus berupaya memberikan realisasi kompetensi terbaik. Mengingat di Filipina, ADHI tak hanya membawa nama Perusahaan, tetapi juga membawa nama bangsa Indonesia di kancah konstruksi internasional,” lanjutnya.
Dengan diawali dari proyek perkeretaapian, harapannya, ADHI mampu membuka kesempatan perluasan bisnis konstruksi di Filipina. Tak hanya untuk infrastruktur perkeretaapian, tetapi juga untuk sektor lain, seperti infrastruktur jalan, jembatan, gedung, bahkan potensi konstruksi berbasis lingkungan.***