JAKARTA, Stabilitas.id — Asian Development Bank (ADB) telah menunjuk Jiro Tominaga sebagai Direktur ADB untuk Indonesia. Beliau menjabat mulai hari ini.
Jiro Tominaga mengungkapkan, dirinya akan memimpin operasi ADB di Indonesia, mengelola hubungan ADB dengan pemerintah dan mitra pembangunan, serta mengawasi implementasi dari strategi kemitraan ADB untuk Indonesia periode 2020–2024. Strategi ini bertujuan untuk membantu Indonesia bangkit lebih kuat dari penyakit virus korona (COVID-19) dengan mendukung pembangunan manusia, daya saing ekonomi, manajemen risiko bencana, dan keberlanjutan lingkungan.
“Prioritas saya saat ini adalah membantu pemerintah mengatasi dampak kesehatan, ekonomi, dan sosial akibat pandemi dalam jangka pendek dan menengah,”ujar Jiro
Jiro, warga negara Jepang, bergabung dengan ADB pada 2015 dan sebelumnya menjabat di ADB sebagai Direktur bidang Strategi, Kebijakan, dan Proses Bisnis (Director of Strategy, Policy, and Business Process), dan sebelum itu sebagai Spesialis Perencanaan dan Kebijakan Utama (Principal Planning and Policy Specialist).
Jiro memulai karier 30 tahunnya di Dana Jepang untuk Kerja Sama Ekonomi Luar Negeri (Overseas Economic Cooperation Fund of Japan), yang kini bernama Bank Jepang untuk Kerja Sama Internasional (Japan Bank for International Cooperation). Beliau juga pernah bekerja di Kementerian Keuangan Jepang dan di Bank Dunia. Pekerjaannya berfokus pada penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam penyampaian layanan publik dan evaluasi independen. Beliau meraih sarjana ekonomi dari Universitas Keio dan magister ekonomi dari London School of Economics.
Jiro menggantikan Direktur ADB untuk Indonesia sebelumnya, Winfried Wicklein, yang kini menjabat sebagai Deputi Direktur Jenderal ADB untuk Asia Tenggara.
Indonesia adalah anggota pendiri ADB dan pemegang saham terbesar keenam di ADB. Pada 2020, ADB memberi komitmen senilai $3,4 miliar bagi Indonesia dalam bentuk pinjaman dan hibah, termasuk pembiayaan darurat dan dukungan anggaran bagi respons pemerintah terhadap pandemi COVID-19. Portofolio ADB di Indonesia mencakup beragam sektor, termasuk pembangkitan energi terbarukan, pembangunan jaringan kelistrikan, inklusi keuangan, dan pembiayaan siaga untuk kesiapsiagaan bencana.