JAKARTA, Stabilitas– Perbankan Syariah Maybank mencatat pertumbuhan pembiayaan sebesar 22,1 persen mencapai Rp24,6 triliun pada Maret 2019 dari Rp20,2 triliun tahun lalu. Presiden Direktur Maybank Indonesia Taswin Zakaria mengatakan, pertumbuhan pembiayaan disertai kualitas aset yang lebih baik dengan tingkat Non Performing Financing (NPF) sebesar 2,9 persen (gross) dan 2,1 persen (net) per 31 Maret 2019 dibandingkan 3,2 persen (gross) dan 2,1 persen (net) tahun lalu.
“Perbankan Syariah juga berhasil meningkatkan total simpanan yang melonjak 52,2 persen menjadi Rp26,6 triliun pada Maret 2019 dibandingkan Rp17,5 triliun tahun lalu,”ujar Taswin.
Dirinya menambahkan, hal ini didukung dengan upaya yang terfokus pada peningkatan basis nasabah dan peluncuran produk inovatif seperti tabungan haji MyArafah. Tercatat, total aset Syariah meningkat sebesar 21,7 persen menjadi Rp32,9 triliun, menyumbang 17,5 persen total aset konsolidasian Bank.
Sementara itu PT Bank Maybank Indonesia Tbk membukukan laba bersih sebesar Rp414,9 miliar pada kuartal I tahun 2019. Jumlah ini mengalami penurunan sebesar 10.4 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2018 yakni Rp463,1 miliar.
Presiden Komisaris Maybank Indonesia dan Group President & CEO of Maybank, Datuk Abdul Farid Alias mengatakan, kinerja kuartal pertama memperlihatkan Maybank Indonesia terus memetik manfaat dari fondasi kuat yang telah dibangunnya.
Bank telah membangun basis modal dan likuiditas yang kuat serta strategi pengembangan bisnis berkelanjutan yang kuat melalui transformasi ritel, peningkatan digital banking, transformasi budaya serta seleksi kualitas aset untuk memastikan peningkatan value terus menerus kepada seluruh stakeholder.
“Meskipun iklim eksternal tetap penuh dengan tantangan; kami yakin kami mampu mengelola risiko dan memastikan pertumbuhan yang kuat pada bisnis kami pada kuartal-kuartal mendatang,”pungkasnya. (Is)